Tragedi Bus Jatuh di Guatemala, 56 Penumpang Wafat

Tragedi Bus Jatuh di Guatemala, 56 Penumpang Wafat

INFORMASI.COM, Jakarta - Sebuah bus jatuh dari jembatan di Guatemala City, Guatemala. Kecelakaan ini mengakibatkan 56 orang penumpang meninggal dunia.

Kabar itu disampaikan oleh Juru Bicara Departemen Kebakaran Kota Guatemala, Carlos Hernandez.

Dikutip dari CBS News, Rabu (12/2/2025), insiden ini terjadi pada Senin (10/2/2025). Juru bicara pemadam kebakaran, Edwin Villagran, berkata kecelakaan yang melibatkan beberapa kendaraan membuat bus itu keluar dari Jembatan Belice sebelum fajar. Lima puluh dua orang meninggal dunia di tempat. Kemudian, empat lainnya wafat di rumah sakit.

10 Tentara Pakistan Tewas akibat Serangan Bunuh Diri

Tidak jelas berapa total orang yang berada di bus kala itu. Namun, penumpang lain mengalami luka yang serius.

Juru bicara pemadam kebakaran sukarela Oscar Sanchez, berkata bahwa anak-anak turut menjadi korban.

Sekadar informasi, bus itu jatuh dari ketinggian 35,05 meter ke sungai yang tercemar limbah setelah bertabrakan dengan dua kendaraan dan kehilangan kendali. Bus itu menabrak pagar pengaman, lalu mendarat terbalik dan setengah tenggelam.

"(Posisi itu) menjebak korban yang selamat," kata Sanchez.

Bus itu datang dari Progreso, timur laut dari Guatemala City. Bus ini ramai dan melintasi jembatan jalan raya di atas sungai kecil.

Presiden Guatemala, Bernardo Arevalo, menyampaikan belasungkawa dan mengumumkan hari berduka nasional.

Kecelakaan Jeju Air Diduga Disebabkan oleh Bird Strike, Apa Itu?

“Saya menginstruksikan mobilisasi personel dari tentara Nasional dan CONRED membantu di lokasi dan mengaktifkan kriteria khusus perawatan medis bagi yang terluka,” cuit Arevalo di X.

"Selain itu, saya memutuskan untuk mendeklarasikan masa berkabung nasional yang akan segera diformalkan melalui persetujuan pemerintah," kata dia.

Arevalo dalam sebuah pernyataan di X. Adanya selain itu ia memutuskan mendeklarasikan adanya masa bergabung nasional, dan akan segera diformalkan melalui persetujuan pemerintah.

(Penulis: Hanun Rifda Arabella)

DATA
UPDATES