Tragedi Tyke, Gajah Sirkus yang Melarikan Diri dan Berujung Tragis

Tragedi Tyke, Gajah Sirkus yang Melarikan Diri dan Berujung Tragis

INFORMASI.COM, JAKARTA - 30 tahun lalu, tepatnya pada 20 Agustus 1994, terjadi insiden tragis di Blaisdell Center, Honolulu, Hawaii. Seekor gajah sirkus bernama Tyke menyerang pelatihnya di depan penonton yang terkejut, lalu melarikan diri dari arena dan berlari di jalanan Kakaako hingga akhirnya berhasil dihentikan oleh pihak kepolisian.

Tyke adalah gajah betina Afrika berusia 20 tahun dari Mozambik yang tampil bersama Circus International. Saat pertunjukan di Neal Blaisdell Center, dia menewaskan pelatihnya, Allen Campbell, serta melukai perawatnya, Dallas Beckwith. Kepanikan yang terjadi menyebabkan beberapa penonton mengalami cedera.

Tragedi Bus Jatuh di Guatemala, 56 Penumpang Wafat

Setelah melarikan diri ke pusat kota Honolulu di tengah jam sibuk, polisi berupaya menghentikan Tyke dengan melepaskan 87 tembakan selama satu jam. Sang gajah akhirnya mengalami cedera parah yang menyebabkan kematian akibat kerusakan saraf dan pendarahan di otak.

Riwayat Insiden Sebelumnya dan Dugaan Perlakuan Buruk

Sebelum tragedi tersebut, Tyke diketahui telah beberapa kali terlibat insiden serupa di Pennsylvania, North Dakota, dan Kanada. Peristiwa ini memicu kekhawatiran mengenai perlakuan terhadap hewan sirkus, terutama karena muncul dugaan penyiksaan.

Pelatih Tyke, Allen Campbell, disebut sebagai sosok yang menggunakan metode pelatihan keras. Hasil autopsi menunjukkan kadar kokain dan alcohol yang tinggi dalam tubuhnya saat kejadian.

Insiden ini terekam dalam video oleh penonton dan profesional, menyoroti masalah besar dalam industri sirkus yang menggunakan hewan liar untuk hiburan.

Dampak dan Perubahan Regulasi

Kematian Tyke menjadi simbol perjuangan hak-hak hewan, mendorong diskusi luas tentang etika penggunaan hewan liar dalam pertunjukan. Sejumlah tuntutan hukum diajukan terhadap Circus International dan pemiliknya, John Cuneo Jr. Sebagian besar kasus ini diselesaikan di luar pengadilan, menegaskan dampak emosional dan trauma bagi para saksi.

Peristiwa ini juga berkontribusi kepada perubahan hukum di Hawaii. Pada 2018, Hawaii menjadi negara bagian kedua di Amerika Serikat yang melarang pertunjukan hewan eksotis.

Tyke akhirnya dimakamkan di lokasi yang telah ditentukan, namun kisahnya tetap dikenang sebagai simbol perjuangan untuk kesejahteraan hewan. Sebagai bentuk penghormatan, sebuah plakat peringatan untuk Tyke dipasang di pet cemetery Valley of the Temples Cemetery di Honolulu.

Tragedi Tyke menjadi pengingat betapa penting perlindungan dan kesejahteraan hewan dalam dunia hiburan. Kisah Tyke terus menginspirasi perubahan dalam regulasi dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak hewan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

(Penulis: Kiki Annisa)

DATA
UPDATES