Sejarah Hari Ini: 17 Februari 1674, Tsunami Setinggi 80 Meter Hantam Ambon

INFORMASI.COM, Jakarta – Pada 17 Februari 1674, gempa bumi dahsyat mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya. Gempa bumi itu mengakibatkan tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir.
Bencana alam itu menjadi salah satu tsunami paling mematikan dalam sejarah Indonesia.
Dikutip dari laman National Centers for Environmental Information, Senin (17/2/2025), gempa terjadi antara pukul 19:30 hingga 20:00 waktu setempat dan berdampak luas di seluruh Pulau Ambon serta pulau-pulau sekitarnya. Tak lama setelah gempa, tsunami besar melanda seluruh pesisir Ambon.
Sejarah Hari Ini: Tanggal 9 Februari Diperingati Sebagai Hari Pers NasionalWilayah yang paling terdampak adalah pantai barat laut Semenanjung Hitu, terutama di sekitar Ceyt, antara desa Lima (Negrilima) dan Hila. Gelombang tsunami mencapai ketinggian luar biasa, yakni 80-100 meter, menyapu perkebunan cengkeh dan menumbangkan pohon-pohon di lereng pantai berbatu kapur di Mamala, Ela, Sinalo, Kaitetto, Ceyt, hingga Loboleu.
Hanya perkebunan yang berada di dataran lebih tinggi, seperti Nausihola, Wakal, dan Hitulama, yang selamat dari kehancuran.
Dampak tsunami sangat parah, menyebabkan perubahan besar pada lanskap pesisir. Di Loboleu, sebagian daratan pantai tenggelam. Garis pantai antara Ceyt dan Hila menjadi sangat curam, bahkan sebagian wilayah di Hila runtuh ke laut, menghancurkan permukiman Nukali, Ehalaa, dan Wawani.
Secara keseluruhan, tercatat sebanyak 2.243 orang tewas akibat bencana ini.

Menurut saksi mata, air laut naik seperti gunung sebelum menerjang daratan. Gelombang pertama menghantam Loboleu, kemudian pecah menjadi tiga aliran: satu bergerak ke barat menuju Lima dan Urien, satu lagi ke timur menuju Hila, dan yang terakhir ke arah laut menuju Tanjung Ryst di Pulau Seram.
Gelombang tsunami ini membawa serta pohon-pohon, rumah-rumah, ternak, dan manusia. Pergerakan air disertai suara gemuruh yang sangat keras. Air laut yang naik berwarna hitam pekat, kotor, dan berbau menyengat, dengan permukaan yang tampak bercahaya dalam kegelapan.
Menurut laporan saksi mata, permukaan laut di selat antara Pulau Seram dan Ambon tetap tenang. Hanya di sepanjang pantai Ambon air bergejolak hebat dan menimbulkan suara memekakkan telinga. Orang-orang yang berada di perahu dekat pantai tidak merasakan perubahan signifikan pada air laut, sementara kapal-kapal di daratan hancur tersapu tsunami.
Sejarah Hari Ini: 13 Februari 2000, Edisi Terakhir Komik Strip 'Peanuts' yang LegendarisBerdasarkan penelitian, tsunami ini kemungkinan besar dipicu oleh longsor bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi. Peristiwa ini menambah daftar bukti bahwa longsor merupakan salah satu faktor utama dalam menciptakan tsunami besar di Indonesia, seperti yang terjadi pada tsunami Flores 1992, Palu 2018, dan Selat Sunda 2018.
Tsunami Ambon 1674 tercatat sebagai salah satu bencana paling mematikan di Indonesia, dengan ketinggian gelombang yang luar biasa dan jumlah korban yang sangat besar. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap ancaman gempa dan tsunami di wilayah rawan bencana.
(Penulis: Wafiq Azizah)