Harga Beras Kerek Inflasi di 28 Provinsi

KORPORAT.COM, Jakarta - Inflasi beras masih berlanjut hingga awal tahun ini. Secara bulanan, angkanya berada di level 0,64%.
"Andil beras ke inflasi umum mencapai 0,03%," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, Kamis (1/2/2024).
Amalia mengatakan, secara umum, kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi. Sementara 10 provinsi lain mencatat penurunan harga.
Jika dibandingkan dengan Januari 2023 (year on year/yoy), maka inflasi beras melonjak cukup tinggi, yaitu sebesar 15,65%.
“Seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mengalami kenaikan harga beras,” kata dia.
Lebih lanjut, inflasi umum secara bulanan pada Januari 2024 adalah sebesar 0,04% mtm. Level itu jauh menurun dibandingkan dengan Desember 2023 yang sebesar 0,41% mtm.
“Penyumbang utama inflasi Januari 2024 secara month to month adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,05%,” ucap dia.
“Lalu untuk komoditas penyumbang utama inflasi antara lain tomat, bawang merah, beras, ikan segar, dan daging ayam ras,” tutup Amalia.