Beda Saham, Reksa Dana, dan Obligasi

Oleh Aria Indra Darmawan - korporat.com
18 Oktober 2024 18:00 WIB
Ada beberapa instrumen di pasar modal yang bisa kamu pilih untuk dijadikan investasi. (Foto: BNI Sekuritas)

KORPORAT.COM, Jakarta - Banyak instrumen pasar modal yang bisa kamu jadikan untuk investasi. Yaitu, saham, reksa dana, dan obligasi.

Sebelum memutuskan investasi di pasar modal, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu beda saham, reksa dana, dan obligasi. Tujuannya agar tidak salah langkah.

Lepas Saham ke Publik, Perusahaan Golf Milik Tommy Soeharto Incar Dana Rp713 Miliar

Saham

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/10/2024), saham adalah bukti penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu berhak atas sebagian pendapatan dan aset perusahaan serta bisa menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Instrumen ini punya beberapa jenis, seperti saham konsumer, energi, dan teknologi.

Saham adalah bukti penyertaan seseorang dalam modal perusahaan. (Foto: Fakta.com) Saham adalah bukti penyertaan seseorang dalam modal perusahaan. (Foto: Fakta.com)

Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang saham. Misal, keuntungan saham bisa berasal dari capital gain, yaitu selisih harga beli dan jual saham.

Investor pun akan mendapatkan dividen, yaitu keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Bentuk dividen bisa berupa uang tunai maupun saham tambahan.

Instrumen ini punya risiko fluktuasi harga dan kerugian jika perusahaan mengalami penurunan kinerja.

Klaim OJK soal Pemantauan Khusus, Harga Saham Wajar hingga Investor Terlindungi

Reksa Dana

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi.

Reksa dana berbeda dengan saham. Jika saham dikelola oleh investor, lain halnya dengan instrumen yang satu ini. Yang menjadi pengelola reksa dana adalah manajer investasi. Uang investasi kamu akan ditempatkan ke beragam instrumen, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Reksa dana memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham. (Foto: Pixabay)<br> Reksa dana memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham. (Foto: Pixabay)<br>

Produk investasi ini bisa kamu mulai dengan modal yang kecil. Bahkan, dengan uang Rp10 ribu, kamu bisa membeli reksa dana.

Yang menjadi catatan, investasi reksa dana juga punya risiko, yaitu penurunan nilai unit akibat kondisi pasar.

Saat Banyak Jual SBN dan Saham, Akumulasi Net Buy Asing di SRBI Tembus Rp100 Triliun

Obligasi

Instrumen pasar modal yang ketiga adalah obligasi. Dikutip dari OJK, obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, yang memberikan imbalan berupa bunga (kupon) secara periodik. Pada akhir periode yang ditentukan, penerbit obligasi wajib melunasi pokok utangnya.

Obligasi biasanya dianggap lebih stabil daripada saham. Instrumen keuangan itu menawarkan pendapatan tetap dari kupon dan memiliki risiko yang lebih rendah.

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. (Foto: Shutterstock) Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. (Foto: Shutterstock)

Keuntungan dari obligasi meliputi kupon yang lebih tinggi dari suku bunga Bank Indonesia dan potensi capital gain jika obligasi dijual di pasar sekunder. Obligasi pemerintah sering dianggap bebas risiko.

Ada beberapa jenis obligasi, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi ritel yang diterbitkan untuk individu.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//