Peringatan dari Gempa Sumedang, Mesti Siaga saat Bencana Datang
KORPORAT.COM, Jakarta - Gempa bumi yang terjadi di penghujung 2023 serta awal tahun 2024 di Sumedang, Jawa Barat mengingatkan kita akan tingkat kerawanan terjadinya bencana di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat pun selalu diminta tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaannya.
Sejak Minggu (31/1/2023) Pukul 14.35 WIB hingga Senin (1/1/2024), sedikitnya telah terjadi lima kali gempa bumi di Sumedang. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun kejadian ini telah berdampak pada 11 orang luka-luka dan 203 bangunan rusak berat.
BNPB Siapkan Rp350 Juta untuk Warga Pascagempa Sumedang"Sebanyak dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung. Saya berharap tidak ada lagi gempa susulan sehingga kami bisa fokus untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman dalam keterangan resminya dikutip Selasa (2/1/2024).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) juga telah menerjunkan tim gabungan, mengevakuasi korban, serta membangunan tenda darurat. Tim tersebut akan bekerja selama tujuh hari, sesuai periode masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemkab Sumedang.
Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan bagi para warga yang rumahnya tidak bisa ditempati kembali akibat gempa. Dia mengatakan, "Rumah yang rusak sedang, ringan maupun berat ini nanti apakah diperbaiki atau digeser."
Hati-hati meski gempa tak besar
Kendati gempa bumi yang terjadi di Sumedang tidak terlalu besar atau di bawah 5,0 magnitudo. Namun, guncangannya cukup terasa sehingga mampu merusak ratusan rumah.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Irwan Meilano mengatakan, pihaknya akan mengkaji pemicu gempa bumi akibat adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsar tersebut. Pasalnya, meskipun kekuatan gempa yang tidak terlalu besar, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan.
Gempa M 7,6 Guncang Jepang: Picu Tsunami, 24 Orang Meninggal DuniaDia mengatakan,"Terdapat tiga hal yang menjadi concern. Pertama, ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya."
Jangan Langsung Keluar Ruangan saat Terjadi Gempa!Selanjutnya, ITB juga akan melihat karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, sehingga punya pengaruh untuk meningkatkan guncangan gempa. Ketiga, geografis wilayah semisal kepadatan bangunan yang juga berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.
"Masyarakat harus mewaspadai potensi bencana gempa yang walaupun kekuatannya tidak terlalu besar, namun tetap dapat menimbulkan dampak kerusakan," ujar Irwan.
Bencana sepanjang 2023
BNPB mencatat, sedikitnya terdapat 4.900 bencana di sepanjang tahun 2023 atau menjelangan pergantian tahun. Musibah terbesar justru lebih banyak terjadi dalam tiga bulan belakangan.
Sejatinya, bencana yang terjadi tidak hanya disebabkan pengaruh lingkungan atau kondisi alam. Tapi, faktor kelalaian manusia juga turut mendorong hadirnya bencana, di antaranya banjir dan longor akibat penebangan liar atau bencana kebakaran.
Sejak 1 Januari hingga 29 Desember 2023, bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan musibah yang terbanyak terjadi, yakni mencapai 1.802 kasus. Selain itu, terjadi juga bencana banjir, longsor, gempa bumi serta letusan gunung berapi.
Gempa, 68 Rumah di Bogor dan Sukabumi RusakDari serentetan bencana tersebut, jumlah korban meninggal mencapai 261 jiwa. Sedangkan 33 jiwa dinyatakan hilang, serta 5.761 orang luka-luka.
Sementara itu, BNPB juga telah melakukan persiapan selama menghadapi siaga bencana pada masa Libur Natal dan Tahun Baru 2024. BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendirikan posko siaga sejumlah wilayah.
Suharyanto mengatakan, "Silakan kepada BPBD untuk mengajukan bantuan siaga darurat seperti perlengkapan bahkan anggaran. Untuk persiapan banjir bisa mengajukan pompa atau perahu karet atau perahu fiberglass, kalau bisa besok sudah masuk."
Komentar (0)
Login to comment on this news