BI Pastikan Rupiah Digital Belum Dirilis Tahun Ini
KORPORAT.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) dipastikan belum akan dirilis dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur BI, Juda Agung saat berbicara di forum Indonesia Economic Outlook 2024 tengah pekan ini.
“Belum (diluncurkan pada 2024). Saya kira sekarang masih terus dilakukan piloting-piloting,” ujar dia menjawab pertanyaan moderator.
Juda menjelaskan, Bank Indonesia saat ini sudah masuk dalam tahap uji coba yang dilakukan di lingkungan internal. Menurut dia, pengaplikasian terbatas ini bisa menjadi masukan berharga dalam pengambilan kebijakan sesungguhnya di lapangan.
Juda menyampaikan pula jika BI masih terus memantau penerapan mata uang digital yang sudah dilaksanakan di berbagai negara.
Fakta Sejarah, Jejak Ayah Prabowo dalam Pendirian Bank Indonesia“Negara-negara seperti China, kemudian di Eropa ada Swedia ini sudah menerapkan. Tentu tidak ada ruginya kita melihat terlebih dulu dari pengalaman-pengalaman mereka sebelum kita benar-benar melakukannya,” tutur dia.
Juda menambahkan, kehadiran rupiah digital merupakan rencana besar dalam sistem keuangan di Indonesia. Pasalnya, alat transaksi virutal itu pada akhirnya akan menggantikan uang bentuk fisik (kartal) yang selama ini beredar di masyarakat.
“Tentu akan dilakukan secara bertahap dan sifatnya masih hybrid, yaitu bisa berjalan dengan uang konvensional. Tetapi memang akan menjadi pengganti fiat money,” kata dia.
Sri Mulyani Berbagi Pengalaman Mengelola APBN di Forum G20Lebih lanjut, pejabat BI itu menyampaikan pihaknya terus berkomitmen mendorong upaya digitalisasi sistem keuangan guna mengakselerasi pertubuhan ekonomi. Salah satu yang kini gencar dilakukan adalah transaksi lintas batas dengan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT).
“Ini bisa digunakan untuk transaksi secara cross border,” imbuhnya.
Adapun, kerja sama LCT telah terjalin dengan Malaysia, Thailand, Jepang, China, Singapura, dan Korea Selatan.
Komentar (0)
Login to comment on this news