Catat! Kata Pertamina, Beli Pertalite Pakai QR Code Tidak Dibatasi

Oleh Issa Almawadi - korporat.com
14 Juni 2024 11:10 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Pertamina)

KORPORAT.COM, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga (Persero) menegaskan tidak akan menghapus atau membatasi pembelian BBM subsidi Pertalite. Saat ini Program Subsidi Tepat Pertalite menggunakan QR code terus disosialisasikan.

Manager Media and Stakeholder Management PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, melalui program Subsidi Tepat, penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dapat mencatat profil pengguna dan pola transaksi dengan menggunakan sistem QR Code.

Dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM, akan mengatur kendaraan yang dapat membeli Pertalite. Revisi aturan tersebut dimaksudkan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.

Menurut Heppy dengan menggunakan QR code, kendaraan yang sesuai aturan, dapat membeli Pertalite dan tidak akan dibatasi.

"Nanti di SPBU ada pembelian maksimal (bagi yang tidak pakai QR code), misalnya roda empat maksimal 20 liter, roda 2 maksimal 5 liter. Tapi kalau sudah daftar QR code bebas, bisa beli berapa pun," tegas Heppy saat ditemui di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Pertamina Patra Niaga Bantah Pertalite akan Dihapus dari SPBU

Selain itu, ia menyebutkan implementasi QR code untuk Pertalite ini merupakan hasil evaluasi dari pelaksanaan subsidi tepat untuk solar. Secara bertahap, masyarakat akan terbiasa menggunakan QR code untuk melakukan pembelian BBM Pertalite.

"Justru orang kalau udah daftar mereka bisa beli berapapun yang dia mau, tapi kalau yang belum daftar mereka yang diberi pembelian maksimal," tuturnya.

Saat ini, tercatat sebanyak 3,66 juta pengguna terdaftar JBKP Pertalite. Uji coba atau roll out QR code yang dimulai sejak 01 Desember 2022 ini telah diimplementasikan di sebanyak 41 kabupaten/ kota dan ditargetkan untuk mencapai seluruhnya 514 kabupaten/kota.

Sementara itu, selama rentang periode 2017-2024 telah terbangun BBM Satu Harga di 518 Lokasi (data per 2 Juni 2024). Pada tahun ini BBM Satu Harga ditargetkan mencapai target keseluruhan sebanyak 573 lokasi.

"Kendalanya, di wilayah 3T satu moda saja tidak cukup. Di beberapa wilayah Indonesia pengiriman ke lokasi BBM satu harga memerlukan 2-3 moda transportasi, termasuk darat, laut dan udara," katanya.

Harga Minyak Masih Mahal, Penurunan Harga Pertalite Bisa Gagal

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyebutkan bahwa pihaknya terus mensosialisasikan penggunaan QR code dengan masyarakat dengan mendaftar di subsiditepat.mypertamina.id.

"Untuk Jateng dan DIY saat ini sudah ada 1 juta pendaftar untuk QR code Pertalite di MyPertamina," kata Brasto.

Menurutnya, penggunaan QR code untuk biosolar yang telah lebih dulu diterapkan hingga saat ini telah berjalan dengan lancar.

Sebagai BBM bersubdisi, penyaluran solar dan pertalite penugasan ini diatur oleh regulasi antara lain Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020. (Idealisa Masyrafina)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//