Australia Cabut Bea Dumping, Ekspor Kertas RI Potensial Meningkat

Oleh Andry Winanto - korporat.com
08 Maret 2024 18:44 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Kementerian Keuangan)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menginformasikan bahwa pemerintah Australia telah mencabut bea masuk antidumping (BMAD) terhadap impor kertas A4 asal Indonesia melalui keputusan yang dikeluarkan pada 26 Februari 2024. 

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso mengatakan keputusan itu merupakan hasil rekomendasi penyelidikan Revocation Review oleh Komisi Anti-Dumping Australia yang diinisiasi pada 5 Mei 2023.

“Keputusan Australia mencabut pengenaan BMAD sudah sangat tepat, mengingat industri dalam negeri Australia tidak mampu lagi memproduksi kertas yang dijadikan objek pengenaan tarif,” ujar dia Jumat pekan lalu.

Disebutkan bahwa keputusan ini berlaku surut sejak 5 Mei 2023. Oleh karena itu, pelaku usaha nasional dapat mengajukan permohonan pengembalian (refund) BMAD yang telah dibayarkan.

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, BI Perkuat Sinergi dengan Pemerintah

“Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan ekspor kertas karena produk Indonesia punya daya saing yang kuat di pasar Australia,” tutur dia.

Sebagai informasi, akibat pengenaan BMAD sebesar 14,7%–59,7% dalam beberapa tahun terakhir, ekspor kertas A4 ke Australia terpuruk. Pada 2022, ekspor kertas A4 ke negara tetangga itu menjadi hanya US$8 juta atau turun signifikan dibandingkan 2019 yang mencapai US$19 juta.

“Kemendag mengapresiasi kolaborasi aktif yang terjalin di lintas sektoral. Ini menjadi faktor kunci keberhasilan Indonesia untuk menggagalkan pengenaan BMAD tersebut,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan kedua negara pada 2023 adalah sebesar US$ 12,48 miliar. 

Nilai tersebut turun 6,39% dibanding 2022 yang sebesar US$13,33 miliar. Sementara itu, tren total perdagangan kedua negara meningkat 14,38% dalam periode 2018–2022. 

Total perdagangan Indonesia dan Australia mencapai US$8,64 miliar pada 2018 meningkat menjadi US$13,33 miliar pada 2022.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//