BI Rate Belum Turun, Bunga Simpanan Bank Berpotensi Naik
KORPORAT.COM, Jakarta - Suku bunga simpanan perbankan mengalami penurunan terbatas dipengaruhi siklus awal tahun dan kondisi likuiditas perbankan yang masih longgar. Di sini, rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah (22 daily moving average) seluruh bank turun 2 bps ke level 4,10%.
"Hal ini sejalan dengan penyesuaian suku bunga perbankan pada awal tahun," tulis riset Perkembangan Pasar Keuangan Februari 2024, yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 5 Maret 2024.
BI Rate Berpotensi Turun, Bunga Kredit Belum Tentu Ikut TurunRiset itu merinci, berdasarkan kelompok modal, suku bunga KBMI 2 dan KBMI 3 menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 2 bps ke level 4,04% dan 11 bps ke level 3,78%. Pada periode yang sama, suku bunga simpanan valuta asing juga mengalami penurunan sejalan dengan ekspektasi terhadap arah kebijakan suku bunga global.
LPS memaparkan, suku bunga rata-rata valuta asing industri turun 5bps ke level 1,92%, diikuti penurunan terbesar pada KBMI 3 sebesar 12 bps (2,10%) dan KBMI 4 sebesar 6 bps (1,76%).
Dari data-data itu, LPS memproyeksikan suku bunga simpanan Rupiah diperkirakan akan naik dengan laju yang lebih terbatas dipengaruhi stance suku bunga acuan BI Rate, kondisi likuiditas dan tingkat kompetisi bank.
BI Bisa Pangkas Suku Bunga Asal Kondisi Ini TerpenuhiSelain itu, kepemilikan alat likuid bank di instrumen operasi monetar dan surat berharga diperkirakan masih mampu menopang kebutuhan perbankan untuk penyaluran kredit.
Di sisi lain suku bunga simpanan valas potensial melandai sejalan dengan arah suku bunga bank sentral global yang potensial bergerak turun di semester II-2024. Kondisi likuiditas dan target penyaluran kredit akan mempengaruhi kecepatan respon individual bank dalam penyesuaian suku bunga simpanan.
Komentar (0)
Login to comment on this news