Depan AHY, Sri Mulyani Sanjung Kontribusi Rp2 Triliun Kementerian ATR
KORPORAT.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani diketahui hadir dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada tengah pekan ini.
Dalam kesempatan itu Menkeu berbagi pengetahuan soal kondisi ekonomi domestik dan juga mancanegara. Kata dia, banyak negara berada dalam kondisi fiskal yang tidak sehat pascapandemi. Terlebih saat, ini masih dibayangi suku bunga dan inflasi tinggi untuk waktu yang lama (higher for longer).
“Di tengah situasi ini, performa perekonomian Indonesia masih tetap solid dan tumbuh relatif kuat. Hal tersebut ditunjukkan dengan beragam metrics keuangan dan fiskal yang begitu baik, juga didukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro-growth, pro-job, dan pro-poor,” ujar dia.
Menkeu bahkan memberikan apresiasi tersendir terhadap kinerja kementerian pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu dalam menyokong APBN.
“Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Kementerian ATR/BPN sendiri menembus Rp2 triliun. Ini merupakan kontribusi yang sangat baik bagi APBN dan menunjukan kualitas layanan yang sangat baik pula,” kata dia.
Bendahara negara menjelaskan Kementerian ATR/BPN adalah garda terdepan dalam penentuan tata letak pembangunan, termasuk investasi.
AHY Resmi Jadi Menteri ATR/BPN Gantikan Hadi Tjahjanto“Kementerian ATR/BPN-lah yang mampu menjawab ini. Memberikan kepastian sekaligus menggenjot laju investasi di Indonesia,” ujar dia.
Menkeu menambahkan, pihaknya secara khusus menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama antar instansi yang mencakup program strategis nasional. Termasuk pemulihan aset-aset eks. BLBI.
“Anda adalah para pendekar yang mengantarkan keadilan, yang menentukan denyut perekonomian Indonesia. Kinerja anda menentukan reputasi Indonesia di dunia. Saya dan di Kementerian Keuangan siap mendukung sepenuhnya kerja bersama untuk Indonesia. Dari Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Komentar (0)
Login to comment on this news