Dulunya Supir Angkot, Pria Indonesia Ini Jadi Orang Terkaya ke-25 Dunia

Oleh Arie Dwi Budiawati - korporat.com
13 Mei 2024 17:30 WIB
Pria ini juga menjadi orang terkaya di Indonesia, lho. Ada yang bisa tebak siapa namanya? (Sumber: Barito Pacific)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Seorang pria Indonesia menjadi orang terkaya ke-25 di dunia. Kekayaannya mencapai Rp1.000 triliun, lho!

Yang menarik, dia dulunya seorang supir angkot. Ada yang bisa tebak siapa namanya?

Yup, pria itu adalah Prajogo Pangestu. 

Dikutip dari Forbes, Senin (13/5/2024), Prajogo memiliki kekayaan senilai US$62,2 miliar (Rp1.000,53 triliun). Dia mengungguli tiga miliarder Indonesia, Low Tuck Kwong (posisi ke-72 dengan kekayaan US$26,1 miliar), serta Robert Budi Hartono (US$24,1 miliar dengan posisi ke-83) dan Michael Hartono (US$23,1 miliar di posisi ke-87).

Profil Prajogo Pangestu

Menurut penelusuran KORPORAT.COM dari berbagai sumber, Prajogo merupakan anak seorang pedagang karet. Pria kelahiran Bengkayang, Kalimantan Timur, lahir dari keluarga yang sederhana.

Prajogo mengenyam pendidikan hingga SMP karena keterbatasan ekonomi. Dia sempat mengadu nasib di Jakarta, namun tidak membuahkan hasil dan kembali ke Kalimantan.

Setibanya di kampung halaman, Prajogo menjadi supir angkot untuk rute Singkawang-Pontianak. Saat menjadi supir, dia bertemu dengan pengusaha asal Malaysia. Dari sinilah, awal kehidupannya membaik.

Nasib Prajogo Pangestu Berubah Setelah Bertemu Pengusaha Malaysia

Prajogo bertemu dengan pengusaha asal Malaysia, Burhan Uray, lalu dia memutuskan bergabung di perusahaan Burhan, yaitu Djajanti Timber Group pada 1969.

Dia dipercaya untuk mengelola Hak Pengusaha Hutan (HPH) di Kalimantan Tengah. Pria ini pun mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman tentang kayu.

Lalu, pada 1980-an, dia keluar dan mendirikan bisnis sendiri, yaitu CV Pacific Lumber Coy, kemudian perusahaan itu berganti nama dengan Barito Pacific Timber.

Perusahaannya ini menjadi go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah meninggalkan bisnis kayu pada 2007.

Ekspansi Bisnis

Kemudian, Barito Pacific membeli 70% saham perusahaan petrokimia, Chandra Asri yang juga merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut menjadi produsen petrokimia terbesar setelah bergabung dengan Tri Polyta Indonesia.

Tidak hanya petrokimia, Prajogo juga memperluas bisnisnya di sektor energi, yaitu batubara. Bisnisnya di batubara adalah Petrindo Jaya Kreasi yang melantai di bursa pada 2023.

Miliarder ini juga bergabung ke dalam Konsorsium Nusantara bersama Agung Sedayu Grup. Sekadar informasi, Konsorsium Nusantara merupakan konsorsium yang berisi 15 perusahaan yang berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//