Fakta Impor Beras Terbesar Sepanjang Masa, Begini Tanggapan BPS
KORPORAT.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi impor beras Indonesia pada sepanjang 2023 adalah sebesar 3,06 juta ton. Jumlah tersebut ‘meledak’ 613,6% dibandingkan dengan periode 2022 yang hanya sebesar 429.000 ton.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan impor beras tertinggi berasal dari Thailand dengan volume 1,38 juta ton atau mencakup 45,1% dari total.
“Impor beras tahun 2023 merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir,” ujar dia dalam konferensi pers awal pekan ini.
Impor Beras 2023 Tembus 3,06 Juta Ton, Terbesar Sepanjang Masa?Fakta.com lalu menelusuri data impor beras lebih dari lima tahun terakhir. Rekapitulasi yang dilansir BPS, diketahui bahwa selama periode 2000 hingga 2022 belum pernah ada impor beras yang mencapai 3 juta ton.
Adapun, angka yang paling mendekati terjadi pada 2011. Ketika itu, Indonesia tercatat mendatangkan 2,75 juta ton beras dari mancanegara.
Terkait dengan hal ini, Fakta.com mencoba meminta keterangan lanjutan dari Kepala Sub Direktorat Statistik Ekspor BPS, Mila Hertinmalyana dengan menanyakan apakah tahun lalu merupakan impor beras terbesar sepanjang sejarah RI.
“Kalau dibilang sepanjang sejarah, harus melihat dulu trennya yang panjang,” kata dia.
Jokowi Pastikan Stok Beras Aman, Harga Bakal Terkendali?Mila mengakui jika kebutuhan bahan pangan pokok itu mengalami lonjakan yang signifikan pada tahun lalu. Dia pun memberi kejelasan jika impor beras dalam porsi jumbo harus melalui kajian dan pertimbangan pemerintah pusat.
“Impor beras ini memang terkait dengan kebijakan pemerintah pusat karena juga sebagai stok nasional,” kata Mila menegaskan.
Sebagai informasi, keputusan mendatangkan beras dari luar negeri merupakan buntut fenomena El Nino yang membuat masa tanam bergeser akibat kemarau panjang akhir tahun lalu.
Selain itu, beras yang didatangkan juga dioptimalkan pemerintah bagi keperluan bansos pangan demi menjaga daya beli masyarakat dan mengotrol nilai jual di pasaran.
Komentar (0)
Login to comment on this news