Indikator Masih Stabil, BI Rate Bakal Tetap 6,00%
KORPORAT.COM, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), David Sumual memprediksi suku bunga Bank Indonesia (BI) akan tetap pada awal tahun ini akan tetap bertahan di level 6,00%.
Demikian pula dengan suku bunga deposit facility dan lending facility yang diperkirakan masih sebesar 5,25% dan 6,75%.
“Saya kira suku bunga acuan Bank Indonesia masih bertahan di 6,00% untuk bulan ini,” ujarnya kepada Fakta.com, dikutip Selasa (16/1/2024).
Kembali Pakai Istilah BI Rate, Bunga Acuan Bertahan di Level 6 PersenMenurut David, pernyataan itu didasarkan pada sejumlah asumsi makroekonomi yang tetap terjaga setelah melewati fase peningkatan BI rate di sepanjang 2022-2023 yang lalu.
“Semua indikator masih sesuai dengan ekspektasi, jadi perkiraannya memang bank sentral tidak akan mengubah BI rate,” katanya.
David menjelaskan, Bank Indonesia masih memerlukan waktu lebih untuk bisa membawa suku bunga acuan kembali melandai. Dia menilai ruang penurunan baru terbuka setidaknya dalam enam bulan ke depan.
“Paling cepat cepat terjadi di semester II 2024. Itu pun bergantung pada perkembangan maupun arah suku bunga acuan secara global, terutama suku bunga dari Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed),” ucap David.
Seperti BI Rate, FFR Juga Bisa Melandai Tahun DepanSebagai informasi, pada tengah pekan ini Bank Indonesia akan mengumumkan level BI rate terbaru usai pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Adapun, suku bunga eksisting yang berlaku saat ini adalah sebesar 6,00%.
Sebelumnya, pada sepanjang 2023 BI secara telah menaikan interest rate total 50 basis points (bps) secara gradual pada periode Januari dan Oktober. Keputusan itu ditempuh sebagai langkah antisipasi menjaga inflasi dalam kisaran target 3% plus minus 1% tahun lalu.
Selain itu, BI kebijakan ini juga bertujuan menjaga nilai tukar rupiah dan mengendalikan nilai tawar obligasi Indonesia di pasaran.
Komentar (0)
Login to comment on this news