Jokowi Pastikan Stok Beras Aman, BPS: Januari Impor US$279 Juta
KORPORAT.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin stok beras nasional masih mencukupi untuk beberapa waktu ke depan.
Pernyataan ini ia sampaikan pada saat melakukan tinjauan langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta hari ini.
"Saya datang di Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan bahwa stok di sini ada, karena dari sinilah di distribusikan ke ritel-ritel, ke pasar-pasar tradisional, terdistribusi ke toko-toko, ke daerah juga. Sehingga saya sampaikan jumlahnya cukup," ujar Jokowi dalam keterangan resminya, Kamis (15/2/2024).
Jokowi pun membantah kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu terakhir terjadi akibat digelontorkannya bantuan pangan beras oleh pemerintah.
"Tidak ada hubungannya. Malah ini (bantuan pangan) justru itu menahan harga agar tidak naik. Kalau tidak, justru melompat. Ini hukum supply-demand," tutur dia.
Impor Beras 2023 Tembus 3,06 Juta Ton, Terbesar Sepanjang Masa?Demi menjamin ketersediaan pasokan, Jokowi bilang, ia pun teKepala Negara lantas meminta Bulog untuk menyuplai beras dalam rangka memenuhi permintaan pasar. Dia optimistis suplai yang akan meningkat seiring bakal tibanya panen raya yang akan mengoreksi permintaan dan harga beras,
"Pokoknya pasar minta berapa pun diberi. Daerah minta berapapun, beri. Ini termasuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) maupun komersial," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan jika program beras SPHP akan terus diakselerasi.
“Mengenai SPHP, Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk menggelontorkan beras total 250.000 ton. Ini dua kali lipat karena biasanya sekitar 80.000 sampai 100.000 ribu ton,” kata dia.
Arief menjelaskan, target penyaluran beras SPHP tahun ini adalah sebanyak 1,2 juta ton yang dihadapkan bisa membanjiri pasar modern dan pasar tradisional.
“Dalam waktu seminggu ini, kita akan terus penuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Arief.
Harga Beras Kerek Inflasi di 28 ProvinsiImpor Beras Naik
Terpisah, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mencatat Indonesia telah mengimpor beras senilai 279,2 juta dolar AS pada sepanjang Januari 2024.
Dia menyebut kedatangan beras itu paling banyak berasal dari Thailand senilai US$ 153 juta. Disusul kemudian dari Pakistan senilai US$79,3 juta dan Myanmar US$23,98 juta.
Amalia menegaskan jika impor beras dilaksanakan dengan proses yang cukup ketat lantaran tidak mengacu pada mekanisme market.
“Tentunya impor beras ini tidak dilepas ke pasar tetapi tergantung kepada kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ucap Amalia.
Adapun, Badan Pangan Nasional menyatakan produksi dan konsumsi beras di Januari dan Februari 2024 minus 2,8 juta ton sebagai dampak dari penurunan produksi akibat El Nino. Selisih itu kemudian diseimbangkan dengan kebijakan importasi beras dari beberapa negara.
Komentar (0)
Login to comment on this news