KSSK Tegaskan Sektor Keuangan Terjaga Stabil Sepanjang 2023

Oleh Andry Winanto - korporat.com
30 Januari 2024 16:25 WIB
Foto: Dok. Bank Indonesia
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa sektor keuangan di Indonesia pada triwulan IV 2023 tetap terjaga di tengah risiko perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian market finansial dunia. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa perkembangan ini didukung kondisi perekonomian domestik yang memiliki resiliensi baik.

Menurut dia, hasil menjadikan sektor keuangan pada sepanjang 2023 tetap terjaga untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. 

"Kami berempat, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS, terus berkomitmen  untuk meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kewaspadaan dari risiko global dan dinamika domestik," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta pada Selasa (30/1/2024).

Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian pasar keuangan yang mereda di tengah divergensi antarnegara yang semakin melebar. 

Tujuh Sinergi Pemerintah dan BI untuk Kendalikan Inflasi 2024

“Di tengah ketidakpastian dan perlambatan global, ekonomi Indonesia tetap resilien,ditopang masih kuatnya permintaan domestik,” tutur dia.

Menkeu menjelaskan, ekonomi domestik sampai dengan kuartal ketiga 2023 tumbuh 5,05% secara year to date (ytd), terutama ditopang konsumsi dan investasi.

Dia menyebut aktivitas konsumsi yang masih kuat didukung inflasi yang terkendali, menurunnya tingkat pengangguran, serta peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat. 

“Memasuki Triwulan IV 2023, tanda-tanda resiliensi aktivitas ekonomi domestik berlanjut, tercermin pada angka PMI manufaktur yang konsisten ekspansif, surplus neraca perdagangan yang terus berlanjut, serta beberapa indikator dini yang masih kuat, seperti indeks penjualan riil dan keyakinan konsumen,” kata dia.

14 Tahun Berdiri, IIF Diminta Fokus Terapkan ESG

Bendahara negara menambahkan, dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan berkisar 5,0%, angka pengangguran turun menjadi 5,32%, dan angka kemiskinan menjadi 9,36%. 

Lalu, sambung Menkeu, pada 2024 pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2%. Proyeksi pertumbuhan yang masih kuat di tahun 2024 terutama didorong oleh penyelenggaraan pemilu yang berdampak positif pada aktivitas konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun masyarakat.

“Serta juga ditopang berlanjutnya penguatan investasi sejalan dengan progres penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN),” tutup dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//