Makin Vital, Hilirisasi Beri Kontribusi 26 Persen dari Total Investasi
KORPORAT.COM, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa nilai investasi yang mengalir ke sektor hilirisasi pada 2023 mencapai Rp375,4 triliun. Jumlah ini setara dengan 26,5% dari total realisasi investasi tahun lalu yang sebesar Rp1.418,9 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyatakan sebagian besar penanaman modal itu masuk ke sektor usaha mineral, utamanya smelter sekitar Rp216,8 triliun. Adapun, rinciannya nikel Rp136,6 triliun, bauksit Rp9,7 triliun, dan tembaga Rp70,5 triliun.
“Jadi yang kita bangun itu (dalam program hilirisasi) bukan hanya nikel,” ujar dia kepada awak media, Rabu (24/1/2024).
PT Smelting Kerek Kapasitas Produksi, Jokowi Tegaskan Manfaat HilirisasiBahlil menjelaskan, kebijakan hilirisasi juga telah meluas ke berbagai sektor industri, seperti pertanian dengan komoditas minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang terealisasi Rp50,8 triliun.
Disusul kemudian industri kehutanan dengan produk pulp and papar Rp51,8 triliun, minyak dan gas dengan produk petrochemical Rp46,3 triliun, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik berupa baterai sebesar Rp9,7 triliun.
“Ke depan kita harus mendorong (hilirisasi) di sektor perikanan, kehutanan dan pertanian agar bisa lebih masif lagi,” kata Bahlil.
Kata Wamenkeu, Reformasi Struktural dan Hilirisasi Perlu DilanjutkanSebagai informasi, realisasi investasi 2023 yang sebesar Rp1.418,9 triliun setara dengan 101,3% dari target yang ditetapkan, yakni Rp1.400 triliun. Angka ini tumbuh 17,5% dari capaian 2022 yang sebesar Rp1.207,2 triliun.
Komentar (0)
Login to comment on this news