Masyarakat Miskin Capai 25,22 Juta Orang, Kepala BKF: Terendah dalam Satu Dekade
KORPORAT.COM, Jakarta - Meski tingkat kemiskinan turun, jumlah masyarakat miskin Indonesia masih cukup banyak. Hingga Maret 2024, angkanya mencapai 25,22 juta orang.
Jumlah tersebut turun 2,62% dari periode sama 2023 sebanyak 25,9 juta orang. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu, angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.
"Secara spasial juga terjadi perbaikan, tingkat kemiskinan menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan," kata Febrio, Selasa (2/7/2024).
Tekan Angka Kemiskinan, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp513 TriliunMenurut Febrio, penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial Pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.
Dengan begitu, kata Febrio, penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global.
"Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," ujar Febrio.
Terendah Sejak September 2023, Inflasi Makin Masuk Level SasaranSebagai informasi, tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09% dari 7,29% pada Maret 2023. Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79% dari 12,22% pada Maret 2023.
"Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusra," kata Febrio menambahkan.
Adapun tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Rasio Gini) juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 (Maret 2023: 0,388). Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir.
Komentar (0)
Login to comment on this news