Meski Terealisasi Rp15,35 Triliun, Investasi Pariwisata Masih Kurang Banyak
FAKA.COM, Jakarta - Sektor pariwisata masih kekurangan investasi. Padahal, dari target Rp48,91 triliun tahun ini, sekitar 31,4% atau Rp15,35 triliun sudah tercapai di kuartal I-2024.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga, Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata.
"Termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif," kata dia.
Wacana Iuran Pariwisata via Tiket Pesawat, DPR: Setop Membebani MasyarakatDalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 di Jakarta, Rabu (5/6/2024), Sandiaga menyampaikan bahwa pada 2023 Indonesia mencatat realisasi investasi di sektor pariwisata sebesar US$3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.
Namun, 80% dari investasi tersebut hanya terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran dan kafe, serta pusat kebugaran.
Sandiaga mengatakan Indonesia membutuhkan invesyasi lebih dari 15 hingga 20 miliar dolar AS untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Gaduh Pajak Hiburan, Kementerian Pariwisata Ambil Peran IniMenparekraf optimistis bahwa Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia, tidak hanya untuk hotel, restoran, dan kafe, tetapi juga untuk infrastruktur pendukung pariwisata.
Apalagi Indonesia telah diakui sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023 dan 2024. Ini dilengkapi dengan peningkatan signifikan posisi Indonesia dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024, dari peringkat ke-32 ke peringkat ke-22.
"Kami percaya bahwa kita bisa menciptakan tiga kali lebih banyak investasi di sektor-sektor ini," ujar Sandiaga. (Antara)
Komentar (0)
Login to comment on this news