Potensi Kerugian Akibat Banjir Rp10 Triliun, Giant Sea Wall Siap Dieksekusi
KORPORAT.COM, Jakarta - Pulau Jawa masih berhadapan dengan tantangan kenaikan permukaan air laut hingga penurunan permukaan tanah. Bahkan, dampaknya berupa banjir di pesisir Jakarta berpotensi merugikan ekonomi Rp2,1 triliun per tahun.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto , angka tersebut berpotensi mengalami peningkatan setiap tahun. Angkanya bisa mencapai Rp10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depan.
“Kerugian ekonomi tersebut juga meningkatkan potensi opportunity cost pertumbuhan perekonomian nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (11/1/2024).
Airlangga menjelaskan, pemerintah terus berupaya melakukan intervensi melalui sejumlah kebijakan strategis yang komprehensif untuk memitigasi risiko bencana. Adapun, langkah yang ditempuh adalah pembangunan tanggul pengaman pantai dan laut (giant sea wall) serta pengadaan sistem polder dan pompa di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
“Ini merupakan bagian dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN),” katanya.
Potensi Hujan Lebat di Jabodetabek selama Seminggu, Waspada BanjirAirlangga menambahkan, target berikutnya adalah penyediaan akses air minum perpipaan, pemantauan penurunan tanah dan kualitas air, serta pengolahan air limbah.
“Nah, selanjutnya juga terdapat kebutuhan suplai air baku dan sanitasi yang memadai di wilayah utara sehingga perlu intervensi kebijakan,“ ujar Airlangga.
Selain itu, disebutkan pula penyiapan langkah jangka panjang untuk memitigasi risiko bencana perubahan iklim melalui konsep pembangunan giant sea wall.
Airlangga mencatat, berdasarkan kajian Kementerian PUPR akan terdapat tiga fase pembangunan untuk wilayah Jakarta, yakni pembangunan tanggul pantai dan sungai serta sistem pompa dan polder.
Kembali Urus Banjir Jakarta, Jokowi Resmikan Pompa Air Terbesar RIKemudian, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta, serta pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta.
“Giant Sea Wall sangat diperlukan karena kita ingin menyelesaikan penurunan permukaan tanah yang terus menerus terjadi dan juga banjir rob. Pemerintah menegaskan program ini sudah masuk PSN sehingga langkah berikutnya,” ucap Airlangga.
Komentar (0)
Login to comment on this news