Simpanan Devisa Ekspor Stagnan, Insentif Pajak Siap Meluncur

Oleh Andry Winanto - korporat.com
17 Januari 2024 19:14 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sampai dengan penutupan 2023 nilai term deposit (TD) Devisa Hasil Ekspor (DHE) adalah sebesar US$2,2 miliar.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan bahwa setoran ekspor itu kebanyakan disimpan dalam jangka waktu tiga bulan. “Term Deposit ini kalau kita lihat datanya memang relatif stabil di US$2,2 miliar,” ujarnya menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Destry menjelaskan, meski cenderung terjadi stagnasi di nilai simpanan, namun pelaku usaha yang ikut dalam program ini terus bertambah. “Yang menarik jumlah perusahaan yang masuk malah bertambah, sekarang 156 perusahaan dengan bank yang berpartisipasi sebanyak 18 bank,” katanya.

Sri Mulyani Bakal Tambah Instrumen untuk Penempatan Devisa Hasil Ekspor

Guna menarik lebih banyak dana hasil ekspor yang masuk, Destry menyebut bank sentral bersama pemerintah tengah menyiapkan fasilitas fiskal khusus bagi pelaku usaha.

“Kami dengan tim DHE sedang menggodok insentif pajak yang nanti akan memberikan tarif menarik. Selain itu juga tengah dikembangkan produk-produk keuangan sehingga dana yang masuk tidak hanya di deposito,” kata Destri mengungkapkan.

Selain insentif pajak, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan, pemerintah sedang menyusun aturan terbaru perihal penempatan DHE yang berasal dari kegiatan ekspor sumber daya alam (SDA).

Devisa Hasil Ekspor Terkumpul US$1,9 Miliar, Tahun Depan Lebih Tinggi

Beleid anyar tersebut bakal lebih agresif dari ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 yang sudah mulai berlaku akhir tahun 2023. Dalam penjelasannya, pokok utama yang menjadi sasaran adalah sumber penempatan dana selain satu item di perbankan.

"Sekarang kami tengah menyiapkan RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) baru untuk memberi insentif yang cakupannya lebih besar dengan menambah instrumen dari semula hanya pada deposito," ujar Sri Mulyani.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//