Sri Mulyani Sindir Bankir: Porsi Kredit UMKM Masih Rendah

Oleh Andry Winanto - korporat.com
07 Maret 2024 19:04 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Tangkap layar Youtube Bank BRI)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa peranan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Menurut dia, sebanyak 97% lapangan pekerjaan baru (job creation) diciptakan oleh bisnis di sektor ini. 

“Jumlah yang relatif sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain,” ujarnya dalam forum microfinance outlook di Jakarta pada Kamis (7/3/2024).

Menkeu menjelaskan, kondisi tersebut sudah semestinya mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satu yang kini tengah didorong adalah peran dari industri perbankan.

“UMKM Indonesia tergolong sudah establish dan bankable, namun porsi di dalam kredit bank hanya sekitar 20%. Ini lebih rendah dari porsi di negara-negara lain,” kata dia.

Menteri Sri mencatat, persentase itu jauh di bawah Thailand yang sebesar 37%, Australia 42%, Malaysia 44%, Jepang 65%, dan Korea Selatan sebesar 82%.

Kredit UMKM Masih Rendah, Jokowi Minta Regulasi Dipermudah

“Ini menggambarkan apakah kredit bagi UMKM terlalu kecil, terlalu mahal, atau terlalu berat bebannya bagi perbankan untuk membiayai UMKM. Ini jelas tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan pembiayaan,” katanya.

Sebagai informasi, pada September 2021 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM di perbankan menjadi 30% di 2024. Target itu diharapkan dapat mendorong penciptaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan sekaligus mengurangi pengangguran.

Pemerintah sendiri melakukan berbagai upaya untuk merealisasikan hal tersebut. Adapun, yang paling utama adalah melalui program Kredit Usaha Rakyat atau KUR.

Kabar Baik untuk UMKM, Tahun Depan Tak Ada Kenaikan Pajak

Dalam skema KUR, pemerintah memberikan subsidi bunga untuk menalangi selisih bunga yang akan diberikan kepada debitur. Sehingga, perbankan tidak akan merasa kehilangan sumber pendapatan dari dana yang disalurkan ke UMKM. 

Sebagai contoh, pada saat pandemi bunga KUR hanya dipatok sebesar 3%. Padahal, rata-rata bunga pembiayaan maupun kredit bisa mencapai dua digit. Saat ini, bunga KUR telah naik menjadi 6% dengan tetap mendapat sokongan subsidi dari pemerintah.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//