Terealisasi Rp443 Triliun, Anggaran Perlinsos Terus Turun Sejak 2020
KORPORAT.COM, Jakarta - Realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) terus turun sejak 2020. Pada 2023, nilainya Rp443,4 triliun.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, jumlah itu turun 3,7% jika dibandingkan dengan periode 2022 yang sebesar Rp460,6 triliun.
“Anggaran perlindungan sosial tahun 2023 dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya kepada awak media saat menggelar konferensi pers APBN di Jakarta, Selasa (3/1/2024).
Awal Tahun Happy, APBN Tokcer di Tangan Sri MulyaniMenurut Menkeu, penurunan serapan dana perlinsos juga banyak dipengaruhi oleh harga acuan minyak yang dipakai Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang cenderung mengalami volatilitas dengan tren menurun. Sehingga, anggaran subsidi, utamanya bahan bakar minyak (BBM), lebih terjaga.
“Sementara untuk subsidi nonenergi (seperti subsidi bunga KUR dan pupuk) meningkat,” tuturnya.
IKN 'Makan' APBN 2023 Rp26,7 Triliun, Ini yang DibangunSecara terperinci, Menkeu menyebut penggunaan dana perlinsos antara lain untuk BLT desa Rp10.4 triliun kepada 2,9 juta keluarga. Kemudian, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Rp28,1 triliun bagi 9,9 juta keluarga, kartu sembako Rp44,5 triliun kepada 18,7 juta penerima, BLT El Nino senilai Rp7,5 triliun kepada 18,6 juta keluarga
“Anggaran perlinsos ini disalurkan melalui belanja di kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp159,6 triliun dan melalui non-K/L sebesar Rp269 triliun.
Sebagai informasi, anggaran perlinsos dalam 5 tahun terakhir sempat mencapai Rp498 triliun pada 2020. Jumlah terbesar itu seiring dengan munculan pandemi COVID-19.
Namun sejalan dengan berkurangnya kasus COVID-19, anggaran perlinsos terus tercatat turun.
Komentar (0)
Login to comment on this news