Usul Tambahan Anggaran Kemendag Rp1,6 T, Zulhas: Nilainya Turun Terus
KORPORAT.COM, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar pagu indikatif tahun anggaran 2025 dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) ditambah Rp2,4 triliun.
Zulkifli mengatakan, pagu indikatif untuk Kemendag pada 2025 ditetapkan Rp1,6 triliun atau turun 15,6% jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2024.
"Apabila memungkinkan, Kemendag mengajukan walau enggak mudah, tambahan anggaran yang telah kami sampaikan kepada Presiden (Joko Widodo) melalui surat pada 30 April 2024, Rp2,4 triliun," ujar Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Pagu Anggaran 2025 Turun 37,44 Persen, Kemenkop UKM Ajukan Tambahan Rp665 MiliarDalam paparan yang disampaikan Kemendag, tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk peningkatan peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor berupa promosi dagang, forum bisnis, dan business matching sebesar Rp900 miliar.
Selain itu, pengembangan perdagangan antar wilayah berupa pembangunan sistem data dan monitoring perdagangan antar wilayah, pameran dan misi dagangan daerah di setiap provinsi dan perlindungan konsumen sebesar Rp700 miliar.
Lebih lanjut, anggaran akan digunakan untuk ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi berupa pameran dagang, misi dagang, integrasi informasi ekspor, pembinaan UMKM ekspor dan pengamanan perdagangan sebesar Rp800 miliar.
Penyerapan Anggaran 2024 Masih Rendah, Kementerian BUMN Ajukan Pagu 2025 Rp344 MiliarDengan tambahan itu, maka usulan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.
"Rencananya enggak banyak, banyak Pak, bisa kembali seperti tahun ini saja. Kalau turun ini kan, turunnya banyak. Jadi bisa kembali naik 16% lagi aja lah," ucap Zulkifli.
Zulkifli mengatakan, setiap tahun anggaran Kemendag mengalami penurunan. Pada 2021, Kemendag mendapat anggaran sebesar Rp3 triliun, kemudian turun menjadi Rp2,1 triliun di 2022.
Pada 2023, anggaran yang diterima Kemendag naik menjadi Rp2,4 triliun. Namun, turun lagi menjadi Rp1,9 trliun di 2024 dan turun lagi menjadi Rp1,6 triliun pada 2025. (Antara)
Komentar (0)
Login to comment on this news