Utang Luar Negeri Bank Indonesia Tembus Rp209,43 T, Utang Luar Negeri Indonesia Jadi Rp6.346 T
KORPORAT.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga akhir 2023 telah menyentuh angka US$407,107 miliar, atau mencapai Rp6.346 triliun (estimasi kurs Rp15.590).
Angka ini diketahui mengalami penaikkan US$10,578 miliar, atau 2,67% dibandingkan posisinya di akhir 2022 yang berada pada angka USD396,529 miliar.
Dalam laporan resmi yang dirilis Bank Indonesia, Utang Luar Negeri Indonesia senilai US$407,107 miliar itu terdiri dari:
- Utang Pemerintah sebesar US$196,636 miliar atau berkisar Rp3.065 triliun (48,3%)
- Utang Bank Sentral sebesar US$13,434 miliar atau berkisar Rp 209,43 triliun (3,3%)
- Utang Swasta sebesar US197,036 miliar atau berkisar Rp3.071 triliun (48,4%)
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menungkapkan, kenaikan Utang Luar Negeri Indonesia hingga akhir 2023 banyak bersumber dari penaikan transasksi Utang Luar Negeri sektor publik.
Selain itu, adanya fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat juga diketahui menjadi masalah terhadap meningkatnya jumlah Utang Luar Negeri Indonesia.
Meski demikian, Erwin menyatakan besaran Utang Luar Negeri Indonesia masih dalam struktur yang sehat.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,7%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,6% dari total ULN," tulis Erwin dalam keterangan resmi Bank Indonesia, Kamis (15/2/2024).
Utang Luar Negeri Kembali Sentuh Level Psikologis US$400 MiliarKenaikan Pinjaman
Erwin menjelaskan, meningkatnya jumlah Utang Luar Negeri Indonesia khususnya Utang Luar Negeri Pemerintah terjadi karena meningkatnya jumlah pinjaman multilateral demi mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Tak hanya itu, faktor yang juga menyebakan penaikan ialah meningkatnya penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.
Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Jadi US$145 MiliarDengan adanya potret ini, maka Utang Pemerintah hingga akhir 2023 meningkat sebesar 5,4% jika dibandingkan posisinya di akhir 2022 pada posisi US$186,474 miliar.
Sementara untuk Utang Luar Negeri Bank Indonesia pada akhir 2023, jumlahnya meningkat tajam sekitar 46% dibandingkan angka di akhir 2022 yang berada pada posisi US$9,198 miliar.
Sedangkan untuk Utang Luar Swasta Bank Indonesia pada akhir 2023, jumlahnya menurun 1,9% dari posisi akhir 2022 pada angka US$200,857 miliar.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, tulis Erwin, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Komentar (0)
Login to comment on this news