Kerugian Garuda Indonesia Susut 20,9 Persen jadi US$87 Juta
KORPORAT.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih berjuang memperbaiki kinerja keuangannya.Terutama, setelah merampungkan langkah restrukturisasi di akhir tahun 2022.
Hal tersebut terefleksikan melalui pertumbuhan pendapatan usaha secara group di kuartal I-2024 yang mencapai US$711,9 juta. Angka itu tumbuh sebesar 18,07% dibandingkan periode sama 2023 US$602,9 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, kontribusi pendapatan usaha tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan pada lini penerbangan berjadwal sebesar 18,19% menjadi US$599,01 juta. Jumlah itu merepresentasikan 84,13% dari total pendapatan usaha perseroan.
Selain itu, pertumbuhan penerbangan tidak berjadwal juga menunjukan potensi yang menjanjikan dengan pertumbuhan 53,57% menjadi US$19,67 juta. "Di sisi lain, lini pendapatan lainnya juga turut menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan mencatatkan peningkatan sebesar 11,92% menjadi US$92,28 juta," kata Irfan, Rabu (1/5/2024).
Penyelesaian Restrukturisasi Bawa Garuda Indonesia Raih Laba US$251,9 JutaIrfan pun bersyukur pencapaian tersebut menjadi sebuah fundamen penting bagi kinerja usaha Garuda Indonesia di tengah pembukuan kinerja kuartal awal tahun ini. Apalagi, nilai kerugian perseroan susut 20,9% dari US$110,1 juta menjadi US$87 juta.
"Langkah peningkatan kinerja usaha terus kami optimalkan dengan memperkuat fundamen kinerja Perusahaan, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi dan margin," ucap Irfan.
Irfan menambahkan, upaya tersebut dilakukan dengan beberapa upaya. Mulai dari penguatan portofolio bisnis, baik melalui perluasan jaringan penerbangan, peningkatan trafik penumpang.
Mulai 3 Mei, Garuda Indonesia Operasikan Rute Manado-DenpasarKemudian, optimalisasi lini pendapatan ancillary. "Hingga penerapan cost leadership secara berkelanjutan guna mendorong kinerja usaha yang semakin agile dan adaptif dalam mengoptimalkan potensi pendapatannya," tutur dia.
Sebagai tambahan informasi, Garuda Indonesia group mencatatkan konsistensi peningkatan frekuensi penerbangan menjadi sebesar 39,7 ribu penerbangan atau tumbuh 15% dibandingkan jumlah frekuensi penerbangan di kuartal I-2023.
Kinerja operasional juga menunjukkan landasan kinerja yang kuat dengan mengangkut sebanyak total 5,42 juta penumpang atau meningkat sekitar 19%.
Komentar (0)
Login to comment on this news