Laba Amblas 76,9 Persen, Amman Salahkan Cuaca dan Aturan Bagi Hasil
KORPORAT.COM, Jakarta - PT Amman Mineral Internasional Tbk harus menanggung penurunan laba bersih di sepanjang 2023. Pada periode itu, keuntungan Amman amblas 76,9% dari US$1,1 miliar menjadi hanya US$252,1 juta.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Rabu (27/3/2024), penurunan laba bersih Amman sejalan dengan melemahnya penjualan. Sepanjang 2023, penjualan bersih Amman mencapai US$2,03 miliar atau turun 27,5% dari periode 2022 US$2,8 miliar.
Secara rinci, baik penjualan tembaga dan emas perseroan kompak turun. Di sini, penjualan tembaga tercatat US$1,1 miliar atau turun 31,25% sementara penjualan emas US$885,5 juta atau turun 27,5%.
Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie menyampaikan, pihaknya menghadapi berbagai tantangan di sepanjang 2023. "Seperti cuaca buruk, perubahan peraturan yang berdampak negatif, hingga peningkatan biaya kepatuhan," ucap Alex.
Laba PGN Turun 14,7 Persen, Meski Pendapatan NaikMeski begitu, kata Alex, Amman berhasil melampaui proyeksi produksi tembaga dan emas. Catatannya masing-masing naik 14% dan 24%.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Amman, Arief Sidarto menjelaskan cuaca ekstrem berdampak signifikan terhadap laba bersih perseroan. Selain itu, kata Arief, penurunan laba bersih juga dipengaruhi bea ekspor baru 10% dan kewajiban bagi hasil 10%.
"Ini merupakan tahun yang berat. Namun kami mencapai kemajuan yang signifikan pada kuartal empat," ujar Arief.
Produksi Batu Bara Tinggi, Bukit Asam Malah Catat Penurunan LabaArief pun mengungkapkan, tanpa adanya kewajiban bagi hasil 10%, laba bersih Amman bisa mencapai US$465 juta dengan margin 23%.
Sebagai tambahan informasi, Amman mencatat beban pokok penjualan US$1,1 miliar atau turun tipis 8,3% dari periode 2022 US$1,2 miliar. Namun beban operasional perseroan naik dari US$111,4 juta menjadi US$134,7 juta.
Di sisi lain, beban keuangan perseroan juga naik dari US$142,4 juta menjadi US$194,9 juta. Adapun atas kinerjanya pada 2023, Amman harus membayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar US$206,5 juta.
Komentar (0)
Login to comment on this news