Selain Investasi di GoTo, Penurunan Harga Batu Bara Ikut Gerus Laba Astra
KORPORAT.COM, Jakarta - Performa keuangan PT Astra International Tbk sedang kurang menggembirakan. Pasalnya, laba bersih perseroan turun 14% dari Rp8,7 triliun menjadi Rp7,5 triliun di kuartal I-2024.
Dalam periode tiga bulan pertama tahun ini, laba bersih Astra masih terdampak penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina. Tanpa pos ini, Astra sebenarnya meraup laba Rp8,1 triliun atau turun 5% dari Rp8,6 triliun.
Di sisi lain, lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Astra juga sedang tidak baik-baik saja. Pada periode ini, laba bersih bisnis tersebut turun 15% dari Rp3,3 triliun menjadi Rp2,8 triliun.
Penjualan Mobil Astra Masih Lesu, Tiga Bulan Baru Capai 119.662 UnitHal itu pun diakui Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro. Menurut Djony, kinerja Grup pada kuartal I-2024 menurun, terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya.
"Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Djony, Selasa (30/4/2024).
Optimisme Djony didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan jangka panjang.
Astra Bakal Jualan Listrik hingga Pengumpulan Limbah BerbahayaSebagai tambahan informasi, sebagian besar laba bersih Astra dikontribusikan lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi dengan porsi 37,3%. Sementara bisnis otomotif memberi kontribusi 36%.
Di sisi lain, lini bisnis jasa keuangan Astra sedang tumbuh baik. Pada periode ini mencatat laba Rp2,1 triliun atau naik 12% dari Rp1,8 triliun.
Dengan catatan itu, lini bisnis jasa keuangan memberikan kontribusi 28% terhadap laba bersih Astra.
Komentar (0)
Login to comment on this news