SIG Klaim Telah Kurangi Penggunaan Batu Bara untuk Produksi Semen
Fakta.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tengah meningkatkan bahan bakar alternatif untuk mendorong rasio substitusi energi panas (thermal substitution rate/TSR). Upaya ini menjadi bagian dari komitmen perseroan untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengklaim, pihaknya telah menggunakan 559.625 ton bahan bakar alternatif sepanjang 2023. Angka itu terdiri dari limbah industri, sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa dan sumber lainnya.
"Pencapaian itu naik 27% dari tahun 2022 sebanyak 437.232 ton. Dengan inisiatif tersebut, SIG berhasil melakukan substitusi batu bara dalam produksi semen sehingga rasio TSR tercapai sebesar 7,27%," ucap Vita, Rabu (24/4/2024).
Vita mengatakan, penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara merupakan inisiatif strategis untuk mendorong optimalisasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Inisiatif ini juga merupakan upaya SIG dalam mereduksi emisi GRK yang menjadi penyebab perubahan iklim dan pemanasan global.
Alon-alon Tekan Emisi KarbonSelain itu, kata Vita, penggunaan bahan bakar alternatif juga memberikan manfaat dari berbagai aspek, mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga sosial.
RDF misalnya. Pada aspek lingkungan, selain dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, penggunaan RDF juga menjadi solusi untuk mengurangi persoaalan yang ditimbulkan dari tumpukan sampah, seperti keterbatasan lahan untuk TPA, menimbulkan bau dan gangguan penyakit pada masyarakat sekitar.
Pada aspek ekonomi, RDF turut membantu pemerintah mengurangi biaya pembelian lahan landfill atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sementara dari aspek sosial, penggunaan RDF turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat.
Ekspor Indonesia Masuki Tren Penurunan, Batu Bara Paling AnjlokSaat ini, RDF digunakan dalam proses produksi semen di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong, Cilacap, dan Tuban. Pada 2023, penggunaan RDF di tiga pabrik tersebut mencapai 30.061 ton.
Di sisi lain, penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, menjadi solusi dalam mengurangi limbah pertanian yang berpotensi menimbulkan gas metana jika dibiarkan terdegradasi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat khususnya para petani. Adapun pengunaan biomassa di pabrik-pabrik SIG selama 2023 mencapai 325.804 ton.
SIG juga menginisiasi pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasionalnya, serta konversi energi termal gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation/WHRPG).
Berkat berbagai upaya tersebut, pada 2023 SIG berhasil memangkas emisi GRK cakupan 1 sebesar 17% dari baseline 2010.
Komentar (0)
Login to comment on this news