TPIP dan TPID Masih jadi Andalan Pengendalian Inflasi Tahun Ini
KORPORAT.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bakal terus mempererat koordinasi dengan pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi. Tujuannya, untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan menjaga momentum pertumbuhan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan pihaknya tetap mengoptimalkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID).
“Bank Indonesia juga melakukan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Transaksi Pemerintah Pusat dan Daerah (P2DD) sebagai langkah meredam inflasi harga bergejolak,” ujar dia, dikutip Kamis (18/1/2024).
Transaksi e-Commerce Berperan Redam Inflasi IntiPerry menjelaskan, sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
“Ini yang kemudian dikhususkan pada sektor-sektor prioritas,” kata dia.
Demi Rupiah dan Inflasi, BI Rate Tetap 6 PersenSebagai informasi, inflasi umum (indeks harga konsumen/IHK) pada Desember 2023 tercatat sebesar 2,61% year on year (yoy). Angka itu menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,51% (yoy). Sehingga target 3% plus minus 1% di tahun lalu telah tercapai.
“Penurunan inflasi dipengaruhi oleh terjaganya berbagai komponen inflasi sebagai hasil nyata konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability,” ucap Perry.
Adapun, untuk tahun ini bank sentral bersama pemerintah mematok target inflasi dalam kisaran level 2,5% plus minus 1%.
Komentar (0)
Login to comment on this news