Cukup Modal Rp1 Juta, Investasi di SBR013 Bisa Dapat Bunga hingga 6,6 Persen
KORPORAT.COM, Jakarta - Savings bond ritel (SBR) seri SBR013 resmi meluncur. Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berinvestasi yang aman dan menguntungkan.
Bagaimana tidak, SBR013 menawarkan kupon hingga 6,6% per tahun. Rinciannya, SBR013T2 sebesar 6,45% dan SBR013T4 sebesar 6,45%.
"Jadi, untuk tenor 2 tahun selisihnya 20 basis poin (bps) dengan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan tenor 4 tahun selisihnya 35 bps. Margin akan selalu kami jaga agar investor mendapatkan insentif untuk membeli SBR," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan saat media briefing di Jakarta, Senin (10/6/2024).
1.406 Investor Percepat Pencairan SBR012T2 Rp177,3 MiliarDeni menjelaskan kupon seri SBR013 merupakan jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor), sehingga kupon minimal seri SBR013 tidak akan turun meski BI menurunkan suku bunga acuan.
"Ini menarik terutama bagi investor yang ingin melakukan hedging atas risiko fluktuasi suku bunga di pasar. Biasanya, ketika BI meningkatkan tingkat suku bunga, instrumen seperti saham, obligasi, dan reksadana itu terkoreksi, sementara SBR akan meningkatkan imbal hasil (yield)," tambah dia.
Keuntungan lain berinvestasi pada SBR013 yaitu tarif pajak penghasilan (PPh) atas penghasilan bunga obligasi hanya sebesar 10%, lebih rendah dari PPh deposito sebesar 20%.
Pembayaran kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang (UU) serta dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga bebas dari risiko gagal bayar. SBR juga tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga terbebas dari risiko pasar.
Modal Asing Membesar di SBN dan SBRI, Nilai Tukar Rupiah MenguatDeni mengakui terdapat risiko likuiditas akibat SBR tidak dapat dialihkan. Namun, terdapat fasilitas early redemption yang bisa dimanfaatkan investor untuk mencairkan sebagian dana SBR sebelum jatuh tempo.
SBR013T2 dapat diajukan pencairan lebih awal setelah satu tahun kepemilikan, sementara pencairan lebih awal SBR013T4 dapat dilakukan setelah dua tahun kepemilikan.
Masa penawaran SBR013 dimulai sejak hari ini hingga 4 Juli 2024 dengan minimal pembelian sebesar Rp1 juta. Sedangkan pembelian maksimal untuk SBR013T2 sebesar Rp5 miliar dan SBR013T4 Rp10 miliar.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah membidik penjualan hingga Rp20 triliun dari SBR013 ini. "Awalnya Rp15 triliun, Tapi, kami akan tetap perhatikan minat dari masyarakat. Kalau memang tinggi, kami punya alokasi target untuk bisa ditingkatkan hingga Rp20 triliun," kata Deni menambahkan. (Antara)
Komentar (0)
Login to comment on this news