Daftar Emiten dengan Risiko ESG Berat dan Rendah Versi BEI

Oleh Issa Almawadi - korporat.com
29 Februari 2024 10:36 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Pexels)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata telah menerapkan penilaian enviromental, social, dan governance atau ESG kepada perusahaan-perusahaan yang tercatat. Penilaian ini dilakukan atas kerja sama dengan Morningstar Sustainalytics.

Mengutip website BEI, penilaian ESG merupakan salah satu bagian penting dalam menilai implementasi praktik ESG di perusahaan tercatat (emiten). Oleh karena itu, BEI terus berkomitmen untuk mendorong investasi berkelanjutan jangka panjang.

Ekspor Indonesia Masuki Tren Penurunan, Batu Bara Paling Anjlok

Berdasarkan penilaian skor ESG, perusahaan tercatat dikelompokkan pada salah satu dari 5 kategori, sebagai berikut:

  1.  0-10 (negligible) dianggap memiliki risiko ESG yang dapat diabaikan  

  2. 10-20 (low) dianggap memiliki risiko ESG rendah

  3. 20-30 (medium) dianggap memiliki risiko ESG sedang

  4. 30-40 (high) dianggap memiliki risiko ESG tinggi  

  5. >40 (severe) dianggap memiliki risiko ESG berat 
     
Bank Mandiri Akui Tak Mudah Lepas Kredit Batu Bara

Lantas, bagaimana nilai ESG emiten yang ada saat ini? Fakta.com merangkum lima besar emiten dengan ESG berat dan lima emiten dengan ESG rendah.

5 emiten dengan risiko ESG berat:

  • PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan nilai ESG 53,1

  • PT Timah Tbk (TINS) dengan nilai 52,37

  • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan nilai 50,43

  • PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) dengan nilai 49,5

  • PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dengan nilai 46,23

5 emiten dengan risiko ESG rendah:

  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan nilai 12,67

  • PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan nilai 12,92

  • PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan nilai 14,83

  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai 14,9

  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan nilai 15,35

Sebagai informasi, Sustainalytics melakukan penilaian risiko ESG menggunakan konsep dekomposisi risiko dimana perusahaan dihadapkan pada dua dimensi isu ESG yaitu exposure dan management. Exposure merupakan risiko material ESG yang dihadapi oleh perusahaan dan mempengaruhi penilaian risiko ESG.

Sementara, management merupakan komitmen dan tindakan nyata perusahaan dalam menangani isu ESG melalui berbagai kebijakan dan program kerja perusahaan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//