Lepas Suspensi Tapi Masuk Pemantauan Khusus, Saham BREN Terjun Bebas
KORPORAT.COM, Jakarta - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akhirnya lepas dari suspensi Bursa Efek Indonesia. Dengan begitu, saham berkapitalisasi terbesar itu sudah bisa diperdagangkan mulai hari ini (Rabu, 29/5/2024).
Saham BREN sebelumnya tak bisa diperdagangkan dalam dua hari yakni 27-28 Mei 2024. Saat itu, suspensi tersebut dilakukan Bursa karena saham BREN mengalami peningkatan Harga secara signifikan.
Sebelum suspensi ini, saham BREN telah naik 29,9% dari Rp9.300 menjadi Rp11.250.
Namun lepas dari suspensi tak membuat saham BREN mendapat respons positif dari pelaku pasar. Pasalnya, saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini harus masuk dalam papan pemantauan khusus.
BREN Kena Suspensi Dua Kali dalam Sebulan, Manajemen Barito Buka SuaraMenurut surat bursa tertanda P.H. Kepala Divisi PLP, Redni Pratama, saham BREN masuk pemantauan khusus kriteria 10. Artinya, karena kena suspensi selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Alhasil, harga saham BREN langsung turun cukup dalam. Hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, saham BREN turun 10% dari Rp11.250 menjadi Rp10.125.
Seperti diketahui, manajemen Barito Renewables sendiri sudah memberikan informasi terkait peningkatan harga saham BREN. Sekretaris Perusahaan Barito Renewables, Merly menuturkan, peningkatan harga dan volume transaksi yang terjadi dalam dua bulan terakhir ditenggarai akibat masuknya saham BREN ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada 19 April 2024.
Saham BREN Kena Suspensi Bursa saat Memimpin Market Cap TerbesarMerly menilai, saat itu terdapat inflow dari ETF sebesar US$75 juta-US$150juta. "Hal ini membuat kepemilikan ETF meningkat sampai dengan 187 juta saham pada 20 Mei 2024," ucap Merly, Selasa (28/5/2024).
Selain itu, saham BREN juga masuk ke FTSE Global Equity Index Qyarterly.
Merly menyampaikan, berdasarkan hal tersebut, masuknya saham BREN ke dalam indeks-indeks ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku pasar terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan oleh perseroan. "Seperti penambahan pembangkit tenaga angin yang menambah diversifikasi portofolio dari panas bumi," ujarnya.
Komentar (0)
Login to comment on this news