Meski Belum Terjadwal, 36 Perusahaan Antre IPO Saham
KORPORAT.COM, Jakarta - Pencatatan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun ini bisa mencapai 60 perusahaan. Jumlah itu turun 23,1% dari catatan 2023 yang mencapai 78 perusahaan.
Potensi IPO tersebut tertuang dalam pipeline yang dirilis Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, Rabu (8/5/2024). Dalam pipeline itu disebutkan, BEI telah mencatat 24 perusahaan IPO tahun ini.
Dari jumlah tersebut, dana yang dihimpun perusahaan-perusahaan itu mencapai Rp3,88 triliun.
Sementara itu, BEI masih menyimpan daftar 36 perusahaan lainnya yang akan IPO. Rinciannya, 22 perusahaan aset menengah, 8 perusahaan besar, dan 6 perusahaan kecil.
IPO Saham Capai 24 Perusahaan, Belum Ada lagi Jadwal Pencatatan SelanjutnyaLebih rinci, sebanyak 8 perusahaan dari daftar itu bergerak di sector consumer non-cyclicals. Kemudian, 7 perusahaan dari sector industrials.
Selain itu, ada 6 perusahaan consumer cyclicals, 4 perusahaan properties & real estates, serta 3 perusahaan technology. Sisanya dengan jumlah bervariasi mulai satu sampai dua perusahaan berasal dari sektor basic materials, energy, healthcare, infrastructures, dan transportation & logistic.
Meski ada 36 perusahaan dalam pipeline, namun belum ada satu perusahaan pun yang telah masuk daftar e-ipo.
Kualitas Saham IPO dan Introspeksi Bursa EfekAdapun pada Rabu (8/5/2024), BEI mencatatkan saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) yang merupakan perusahaan tercatat ke-24 tahun ini.
Di sisi lain, BEI juga mencatat pipeline 39 emisi dari 30 penerbit obligasi dan sukuk. Jumlah itu menambah obligasi dan sukuk yang telah tercatat sebanyakk 37 emisi dari 27 penerbit dengan nilai Rp39,9 triliun.
Sementara itu, ada juga rencana rights issue dari 24 perusahaan. Sehingga menambah jumlah rights issue yang sudah tercatat sebanyak 8 perusahaan Rp24,17 triliun.
Komentar (0)
Login to comment on this news