Muhammadiyah Minggat dari BSI, Ini Prospek BRIS Setelah 4 Hari Turun 6,6 Persen
KORPORAT.COM, Jakarta - Penarikan dana Muhammadiyah dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menjadi sentimen negatif bagi saham BRIS. Setidaknya gambaran itu terlihat dari pergerakkan saham BRIS dalam empat hari terakhir.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/6/2024), saham BRIS turun 2,29% ke level Rp2.130. Catatan itu membuat saham BRIS telah turun 6,6% dalam periode 5, 6, 7, dan 10 Juni 2024.
Meski begitu, secara year to date saham BRIS masih naik 22,4% dari Rp1.740 per 29 Desember 2024.
Menanggapi data itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani menilai, penurunan Harga saham BRIS terdampak penarikan dana Muhammadiyah yang membuat investor panik jual. "Namun pada saat ini seharusnya sudah priced-in dampaknya," kata Arjun kepada Fakta.com.
Menurut Arjun, saham BRIS sudah turun cukup dalam sehingga sekarang membentuk pola double-bottom dan terlihat akan mengalami rebound dalam beberapa hari perdagangan berikutnya. Dia memperkirakan, saham BRIS akan bergerak dalam kisaran Harga Rp2.400-Rp2.600 dengan level support Rp2.130 dan resistance Rp2.280.
"Kalau tembus level resistance maka bisa melanjutkan momentum ke Rp2.400," ujar Arjun.
Soal Muhammadiyah dan BSI, OJK Sebut Sebagai Fenomena BiasaProyeksi Arjun tak lepas dari prospek saham BRIS yang masih bagus. "Karena fundamentalnya masih kuat," kata dia menambahkan.terlepas dari berita tersebut pertumbuhan DPK
Arjun menyampaikan, BSI masih kuat dan jumlah dana pihak ketiga (DPK) sudah cukup tinggi. "Sehingga dampak dari keputusan Muhammadiyah untuk kinerja BSI dalam waktu jangka panjang seharusnya minimal dan valuasi BRIS pada saat ini juga cukup menarik," tuturnya.
Demi Reputasi, BSI Butuh AtensiSebagai tambahan informasi, DPK BSI hingga kuartal I-2024 mencapai Rp297 triliun dengan nilai pembiayaan Rp247 triliun. Pada periode ini, laba BSI telah mencapai Rp1,7 triliun.
Komentar (0)
Login to comment on this news