Rekapitulasi 5 Bulan, Net Sell Asing Rp6,2 T Bawa IHSG di Bawah 7.000
KORPORAT.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir tragis saat menutup 5 bulan pertama tahun ini. IHSG harus kembali turun ke level 6.970,7.
Angka itu turun 4,15% dari posisi akhir 2023 di level 7.272,8.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/5/2024), penurunan IHSG membuat kapitalisasi pasar (market cap) Bursa menjadi Rp11.825 triliun. Di sini, rata-rata volume transaksi mencapai 17,7 juta saham, dengan rata-rata transaksi harian Rp11,2 triliun.
Prediksi IHSG Hari Ini Setelah Naik 3,3 Persen dalam 3 Hari Pekan LaluSementara itu, investor asing membukukan jual bersih (net sell) Rp6,2 triliun.
Penurunan IHSG terjadi karena melemahnya tujuh dari 11 indeks sektoral. Penurunan paling dalam terjadi pada sector teknologi 23,5%, transportasi dan logistik 20,8%, properti dan real estate 13,9%, serta consumer cyclicals 12,6%.
Lebih lanjut, BEI mencatat ada 10 saham yang berkontribusi besar mengikis pertumbuhan IHSG. Di antaranya, BBRI yang turun 24,2%, TLKM 26,6%, ASII 24,1%, GOTO 24,4%, BBNI BBNI 18,1%.
Performa IHSG Terburuk Kedua di ASEANKemudian ada juga BYAN 9,7%, CUAN 44,1%, SMGR 45,5%, BRPT 19,9%, dan TOWR 15,9%.
Secara total 10 saham itu telah mengikis IHSG hingga 523,19 poin.
Adapun dengan catatan penurunan 4,15% secara year to date membuat IHSG masih harus menduduki posisi kedua terendah di antara indeks saham ASEAN. Di sini, IHSG hanya lebih baik dari indeks saham Thailand SET Index yang telah turun 5,04%.
Komentar (0)
Login to comment on this news