Selain IPO Saham, Pencatatan Obligasi dan Sukuk di BEI juga Sepi
KORPORAT.COM, Jakarta - Aktivitas pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak hanya sepi dari IPO saham. Ternyata, pencatatan obligasi dan sukuk juga terpantau lebih rendah.
Setidaknya, fakta itu terlihat dari perjalanan sepanjang Januari-16 Maret 2024. Mengutip data BEI, pencatatan terakhir obligasi dan sukuk tahun ini berlangsung pada 4 Maret 2024.
Saat itu BEI mencatat obligasi berkelanjutan IV PT Chandra Asri Pacific Tbk dengan nilai Rp1,5 triliun. Kehadiran obligasi Chandra Asri membuat total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI menjadi 16 emisi dari 15 emiten dengan nilai Rp16,78 triliun.
Tak Ada Jadwal Pencatatan di Bulan Ini, IPO Saham Makin SepiSementara itu jika dibandingkan dengan periode sama 2023, BEI terakhir kali mencatat obligasi pada 10 Maret 2023. Saat itu BEI mencatat obligasi berkelanjutan III PT Bank Victoria International Tbk dengan nilai Rp500 miliar.
Pencatatan obligasi Bank Victoria membuat total emisi obligasi dan sukuk di BEI saat itu mencapai 18 emisi dari 17 emiten dengan nilai Rp21,02 triliun.
Dengan begitu, aktivitas pencatatan obligasi dan sukuk hingga 16 maret 2024, turun baik dari sisi jumlah emisi, jumlah emiten, maupun nilainya.
8 dari 19 Saham Baru IPO Terkoreksi, Investor Harus Lebih SelektifDi sisi lain, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna terakhir kali membuka pipeline obligasi per 1 Maret 2024. Dalam data yang dirilis Nyoman, BEI masih menyimpan 14 emisi dari 10 penerbit.
Secara rinci, sebagian besar atau sebanyak empat perusahaan dari sektor basic materials. Kemudian tiga perusahaan dari finansial, dua dari energi dan satu dari industrials.
Komentar (0)
Login to comment on this news