Sepekan Terakhir, IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
KORPORAT.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,3% dalam perdagangan sepekan (18-22 Maret 2024), di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Level IHSG berada di 7.350,15 dari posisi 7.328,05 pada pekan sebelumnya.
Mengutip keterangan Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, catatan kenaikan IHSG mendorong pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar bursa menjadi Rp11.692 triliun. "Naik 0,48% dari pekan sebelumnya Rp11.748 triliun," kata Kautsar dikutip Minggu (24/3/2024).
Namun rata-rata transaksi harian justru tercatat turun dalam. Angkanya menjadi Rp10,17 triliun atau amblas 40,62% dari pekan sebelumnya Rp17,12 triliun.
Selain Faktor Hasil Pilpres, IHSG Mulai Terdampak Profit TakingDi sisi lain, investor asing terus mencatatkan beli bersih (net buy) dengan nilai akumulasi Rp28,25 triliun.
Sementara itu, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono memaparkan perkembangan indikator stabilitas nilai tukar rupiah periode 18-21 Maret 2024. Di antaranya, rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.655 per US$.
Kemudian yield surat berharga negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,62%.
Rupiah Tersandera The Fed, Tertekan PemiluSementara, pada Jumat (22/3/2024), rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.710 per US$. Adapun pada akhir Jumat, nilai tukar rupiah dari kurs JISDOR tercatat di level Rp15.773 per US$.
Catatan itu melemah sekitar 2,2% dari posisi akhir 2023 Rp15.439 per US$.
Adapun Erwin menambahkan, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai 21 Maret 2024, investor asing mencatat jual neto Rp24,92 triliun di pasar SBN, beli neto Rp27,93 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,93 triliun di SRBI.
Komentar (0)
Login to comment on this news