IHSG di Antara FCA dan The Fed, Apa Iya Bisa Balik ke 7.000?

Oleh Issa Almawadi - korporat.com
14 Juni 2024 07:20 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di bawah level psikologis 7.000. Sejauh ini, totalnya sudah 7 hari sejak menutup perdagangan 5 Juni 2024.

Kondisi itu membuat performa IHSG menjadi yang terburuk ke-2 di ASEAN dan ke-5 di dunia berdasarkan World Indices Comparison yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/6/2024).

Sementara itu, pada perdagangan hari ini (Kamis, 13/6/2024), IHSG kembali turun 0,27% dan menyentuh level penutupan terendah baru. Angkanya berada di level 6.831,56.

Menurut Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe, performa IHSG agak aneh. "Karena harusnya bisa bertahan di 7.000," kata Kiswoyo kepada Fakta.com.

Kiswoyo menilai, salah satu yang menjadi sentimen negatif adalah penerapan papan pemantauan khusus (full call auction/FCA) dan perhitungan bobot saham ke IHSG.

Soal FCA, Kiswoyo menyinggung saham BREN yang sampai saat ini berada di 10 daftar saham dengan kapitalisasi terbesar. "Padahal, seharusnya jika saham IPO belum sampai setahun, tidak masuk bobot IHSG. Ini jadi aneh dan kacau balau," tuturnya.

Sentuh Level Terendah Baru, IHSG Makin Betah di Bawah 7.000

Pada aturan-aturan sebelumnya, Kiswoyo menerangkan, saham yang masuk bobot IHSG hanya berdasarkan kapitalisasi pasar. Sementara, di aturan terbaru ikut memperhitungkan saham publik (free float).

"Akhirnya fund manager jadi bingung hitung bobot IHSG. Bahkan ada rumor bobot saham ke IHSG diubah setiap hari," kata dia mengungkapkan.

Performa IHSG Terburuk ke-5 di Dunia

Di luar sentimen itu, Kiswoto melihat ada sentimen dari luar. Terutama mengenai keputusan The Fed terkait penurunan suku bunga yang belum juga terjadi.

"Kalau The Fed memutuskan untuk menurunkan bunga, akan bagus untuk bursa kita," tuturnya.

Atas dasar itu, Kiswoyo masih meyakini IHSG akan kembali ke level 7.000 pada bulan ini. "Jika tembus, maka akan bullish. Tapi jika di Bawah 6.500 maka akan bearish," ucap Kiswoyo.

Dia juga mengungkapkan, dari data historis, Juni sebenarnya bulan yang bagus untuk IHSG. Selain itu, posisi hijau IHSG akan berlanjut ke Juli, Agustus, kemudian November, dan Desember.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//