Utang LN Pemerintah dan Swasta Turun, Milik BI Malah Meninggi
KORPORAT.COM, Jakarta - Utang luar negeri (ULN) Indonesia dalam tren menurun. Per April 2024, nilainya US$398,34 miliar.
Mengutip data Bank Indonesia, Jumat (14/6/2024), angka itu turun 2,49% jika dibandingkan akhir 2023 (ytd) US$408,54 miliar. Begitu juga jika dibandingkan periode sama 2023 (yoy), turun 1,54% dari US$404,56 miliar.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono merinci, dari total ULN itu, sebagian besar berasal dari ULN Swasta. Nilainya US$195,25 miliar.
ULN Swasta itu turun 2,9% dari periode sama 2023 US$201,08 miliar. "Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari perusahaan lembaga keuangan (financial corporations) dan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations)," kata Erwin.
Utang Pemerintah Capai Rp8.338,4 Triliun, Rasio ke PDB MenurunSementara itu, ULN Pemerintah tercatat US$189,09 miliar atau turun 2,56% dari April 2023 US$194,05 miliar. Erwin menerangkan, penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
"Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara fleksibel dan oportunistik dalam aspek timing, tenor, currency, dan instrumen untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal," kata Erwin menambahkan.
Peringkat Utang RI Stabil, Kemenkeu Sebut Tantangan di Pendapatan NegaraMeski begitu, ULN Bank Indonesia justru yang naik paling tinggi. Nilainya US$13,99 miliar atau melesat 48,51% dari periode sama 2023 US$9,42 miliar.
Di sini, Erwin tak menjelaskan lebih rinci mengenai ULN Bank Indonesia tersebut.
Yang jelas, Erwin mengatakan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,1% pada April 2024 dari 29,3% pada Maret 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ujar Erwin.
Komentar (0)
Login to comment on this news