Inflasi Januari 2,57 Persen, Faktor Utama dari Mamin dan Tembakau

Oleh Andry Winanto - korporat.com
02 Februari 2024 09:18 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com)

KORPORAT.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi umum (Indeks Harga Konsumen/IHK) pada Januari 2024 adalah sebesar 2,57%. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang sebesar 2,61%.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,84%. 

“Kelompok tersebut memberikan andil sebesar 1,63% terhadap inflasi umum,” ujar dia saat menggelar konferensi pers pada Kamis (1/2/2024).

Menurut Amalia, komoditas yang paling memberikan kontribusi adalah beras, sigaret kretek mesin, bawang putih, dan tomat. 

Sementara menurut sebaran wilayah, seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi,  dengan angka tertinggi di Papua Tengah sebesar 4,76%. Sedangkan inflasi terendah ada di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi sebesar 1,21%.

Tujuh Sinergi Pemerintah dan BI untuk Kendalikan Inflasi 2024

Secara terperinci, Amalia menjelaskan inflasi inti tercatat sebesar 1,68% atau turun dari Desember 2023 yang sebesar 1,80%.

“Tekanan Inflasi komponen Inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Januari 2024 di antaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, biaya kontrak rumah, biaya sewa rumah, dan nasi dengan lauk,” tutur dia.

TPIP dan TPID Masih jadi Andalan Pengendalian Inflasi Tahun Ini

Sementara untuk inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price)  meningkat tipis dari 1,72% ke 1,74%.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi administered price adalah sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), tarif angkutan udara, dan tarif angkutan antar kota,” kata dia. 

Kemudian untuk komponen harga bergejolak alias volatile meningkat cukup tinggi menjadi 7,22% dari sebelumnya sebesar 6,73%.

“Tekanan inflasi harga bergejolak masih tinggi. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, bawang putih, tomat, cabai merah, dan daging ayam ras,” ucap Amalia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//