Konsumsi Rumah Tangga Tergerus, Orang Kaya Pilih Investasi

Oleh Andry Winanto - korporat.com
05 Februari 2024 23:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

KORPORAT.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi perlambatan konsumsi rumah tangga pada 2023 menjadi 4,82% year on year (yoy) dari sebelumnya 4,9% di 2022.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan meski melandai konsumsi rumah tangga pada sepanjang tahun lalu relatif masih tetap terjaga. 

"Perlambatan konsumsi rumah tangga terutama berasal dari perlambatan di kelas menengah. Hal itu tercermin dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang mewah yang mengalami penurunan," ujarnya saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta pada Senin (5/2/2024) 

Selain itu, Amalia menyebut indikasi lain terlihat juga dari angkutan udara yang menurun dan angka penjualan mobil yang tidak sebanyak tahun lalu. 

"Lalu simpanan berjangka dari kalangan menengah tercatat mengalami kenaikan," tutur dia. 

Amalia menjelaskan, perlambatan konsumsi rumah tangga secara umum terjadi karena kelas menengah melakukan pergeseran pengeluaran untuk melakukan investasi. 

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Capai 5,05 Persen

"Secara umum, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 adalah sebesar 5,05% year on year. Pertumbuhan ekonomi ini paling banyak disumbang oleh konsumsi rumah tangga yang sebesar 2,55%. Diikuti kemudian oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,38%, net ekspor 0,66% dan lainnya sebesar 0,46%," kata dia. 

Amalia menambahkan, dari sisi produksi bahwa ekonomi 2023 disumbang paling banyak dari industri manufaktur dan perdagangan. 

"Perlambatan ekonomi kita sedikit melambat dari tahun lalu, dipengaruhi ekonomi global. Selain itu juga ada fenomena El Nino yang memperlambat sektor pertanian, terutama di paruh kedua 2023," sebut dia. 

"Perlu dicatat bahwa di tengah perlambatan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5,05%. Ini prestasi dengan capaian yang solid," sambung Amalia. 

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 adalah sebesar 5,31%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//