Deflasi Pertama Sejak Agustus 2023, Inflasi Tahunan jadi 2,84 Persen

Ilustrasi harga beras. (Dokumen Bulog)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Inflasi tahunan kembali membaik. Setelah bergerak naik sejak Februari, inflasi turun ke level 2,84% per Mei 2024.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan inflasi tahunan terjadi karena adanya deflasi pada Mei 2024. Di sini, deflasi tercatat 0,03%.

"Deflasi ini yang pertama setelah Agustus 2023," kata Plt Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti dalam pernyataanya yang disiarkan di Youtube BPS Statistic, Senin (3/6/2024).

Amalia menerangkan, kelompok penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai 0,29%. Kelompok itu memberikan andil deflasi 0,08%.

Adapun komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras. "Dengan andil deflasi sebesar 0,01%. Daging ayam ras dan ikan 0,03%, serta tomat dan cabai rawit 0,02%," tutur Amalia.

BI Optimistis Inflasi Terkendali Meski Dibayangi El Nino dan Ramadan

Selain itu, tarif angkutan antar kota juga memberikan andil deflasi. Angkanya 0,03%.

Disusul tarif angkutan udara 0,02%, serta tarif kereta api dengan andil deflasi 0,01%. "Ada juga komoditas lain yang memberi andil deflasi seperti emas perhiasan, bawang merah, dan cabai merah dengan andil 0,05%," kata Amalia menambahkan.

Sinergi BI dan Pemerintah Terjaga, Inflasi Makin Rendah

Dari sisi penyebaran, Amalia menuturkan, sebanyak 24 dari 38 provinsi mengalami inflasi. Sedangkan, 14 lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi 2% terjadi di Papua Selatan. Sementara deflasi terdalam terjadi di Banten sebesar 0,52%," ujarnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//