Dirut BRI Mesem-Mesem, Disebut Jokowi Layak Dapat Nobel

KORPORAT.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi terhadap kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) yang dianggap telah berhasil meningkatkan ekosistem pembiayaan bagi sektor usaha kerakyatan.

Menurut Presiden, holding ultramikro yang digagas BRI telah berkembang secara signifikan. Dia mencatat, jumlah nasabah pembiayaan ultramikro (UMi) mencapai 8,2 juta orang . Sementara nasabah PNM Mekaar berhasil menembus 15,2 juta orang. 

“Saya ingat di tahun 2014 nasabahnya baru 400.000 kurang lebih. Sekarang sudah 15,2 juta orang,” ujarnya saat berbicara di forum microfinance outlook pada Kamis (7/3/2024).

Presiden menyebut, pencapaian BRI merupakan prestasi tersendiri. Malahan, Kepala Negara menjelaskan keberhasilan bank terbesar di Indonesia itu (dari sisi aset) tidak lepas sosok Direktur Utama BRI, Sunarso.

“Kalau Muhammad Yunus (bankir dari Bangladesh) mendapat (penghargaan) nobel karena Grameen Bank (lembaga keuangan sektor kerakyatan) yang memiliki nasabah 6,5 juta, maka seharusnya Pak Sunarso ini sudah diberi nobel,” tutur dia.

Oleh karena itu Presiden mendukung pengajuan bos BRI untuk bisa mendapat penghargaan yang dimaksud.

Begini Strategi BRI Kejar Pertumbuhan Kredit Dobel Digit di 2024

“Nanti mungkin bisa diurus untuk pengajuan nobel itu,” katanya.

Sunarso sendiri tampak tersenyum ketika dirinya disanjung oleh Kepala Negara. Dia sebelumnya sempat menyampaikan jika kunci keberhasilan penyaluran pembiayaan bagi pengusaha kecil/UMKM tidak cukup dengan kucuran dana.

“Kita juga harus melakukan pendampingan. Kemudian selanjutnya adalah mereka mesti diajarkan untuk menabung. Dan Alhamdulilah, kita sudah punya 173 juta rekening dari holding ultramikro ini,” ucap Sunarso.

Sebagai informasi, holding ultramikro terbentuk sejak 2021 yang terdiri dari BRI, Pegadaian, serta PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Ini merupakan layanan keuangan yang terintegrasi guna memastikan nasabah ultramikro dapat naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh.