Ditetapkan US$79,78 per Barel, ICP Menjauh dari Asumsi Makro

Ilustrasi. (Dokumen Ditjen Migas ESDM)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Harga Rata-Rata Minyak Mentah (Indonesian Crude Price/ICP) Mei sebesar US$79,78 per barel. Angka itu naik 5,37% dari posisi akhir 2023 US$75,71 per barel, namun mulai menunjukkan tren penurunan.

Sebelum Mei, ICP tercatat terus naik sejak Januari hingga mencapai puncaknya US$86,71 per barel pada April 2024.

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional antara lain dipengaruhi oleh berkurangnya Premium Risk atas faktor geopolitik. Dalam hal ini, kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah, mulai menurun, ditambah tidak terganggungya pasokan minyak mentah global.

"Selain itu, beberapa faktor lainnya adalah tingginya suku bunga dan inflasi yang menekan permintaan konsumen dan industri, terutama di Eropa, pada saat pasokan meningkat dari produsen non-OPEC seperti Amerika Serikat," kata Agus, Selasa (4/6/2024).

Di samping itu, OPEC merevisi turun proyeksi peningkatan minyak dunia kuartal II-2024 pada publikasi Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,08 juta barel per hari, menjadi 103,75 juta barel per hari.

Serangan Iran ke Israel, DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Minyak

Agus juga menerangkan faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mintah Mei 2024 adalah akibat ketidakpastian perekonomian Amerika Serikat, yang dipicu penundaan penurunan tingkat suku bunga sentral Amerika Serikat untuk meredam inflasi. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pasar akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, dan berpotensi menurunkan permintaan minyak mentah Amerika Serikat.

"Terdapat pula kekhawatiran pasar akan keseimbangan supply-demand menyusul rencana Departemen Energi AS untuk mengeluarkan 10 juta barel cadangan gasoil di musim panas, yang juga mempengaruhi penurunan harga minyak mentah. Menguatnya nilai tukar dolar AS terdapat mata uang lain juga menyebabkan penurunan harga," kata Agus menambahkan.

Produksi Turun, Harga Minyak Dunia Naik

Atas penetapan itu, maka ICP Mei 2024 kembali menjauh dari asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2024. Di sini, ICP disepakati sebesar US$82 per barel.

Masih dari asumsi dasar makro APBN 2024, lifting minyak disepakati sebesar 635 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//