Ekonomi Global Diyakini Lebih Cerah, AS dan India jadi Protagonis

Ilustrasi (Foto: Freepik)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa perkembangan ekonomi global diyakini bisa lebih baik dari prediksi awal. 

Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta hari ini. Menurut dia, faktor utama yang menjadi pendorong adalah kondisi di Amerika Serikat dan India.

“Ingat, Amerika masih menjadi penyumbang 16% share ekonomi dunia,” ujarnya kepada awak media di Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Situasi itu secara langsung membawa ekses positif terhadap Indonesia. Pasalnya, negara Paman Sam merupakan salah satu mitra dagang terbesar bagi RI.

“Demikian juga India yang memang pertumbuhannya lebih tinggi. Kita juga mengekspor sejumlah sumber daya kesana. Dalam perkembanganya, India menjadi salah satu pemain penting di ekonomi global,” tutur dia.

Oleh karena itu Perry optimistis pertumbuhan di Indonesia bisa turut terdongkrak pada sepanjang periode 2024.

“Hal ini menjadi penting karena di sisi lain China mengalami perlambatan. Tapi ini dikompensasi oleh ekspor kita yang bersifat added value dari kegiatan hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang selama telah dilakukan,” kata dia.

Ramalan Perry setidaknya telah tercermin dari neraca perdagangan Indonesia yang masih mencatatkan surplus sebesar US$2,02 miliar dolar pada Januari 2024. Torehan itu memperpanjang rekor surplus RI selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

BI sendiri menyebut perekonomian global diperkirakan tumbuh sebesar 3,1% pada 2023 dan 3,0% pada 2024. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya masing-masing sebesar 3,0% dan 2,8%. 

Adapun, fokus kekhawatiran sekarang adalah dampak rambatan dari resesi Jepang dan Inggris yang bisa menurunkan prospek ke depan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//