Kenaikan BI Rate Tak Berdampak Pada Pembiayaan SMF

Ilustrasi pembiayaan.
Place your ads here

KORPORAT.COM, Yogyakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak terlalu berdampak terhadap pembiayaan yang dilakukan oleh perseroan.

Penegasan itu disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto,

Menurut dia, imbas peningkatan BI rate tergolong minim mengingat pembiayaan yang disalurkan berada di layer dua.

"Jadi kalau bicara dampak dari kenaikan suku bunga tidak terlalu berpengaruh karena pembiayaan kami bersifat sekunder dan tidak langsung," ujar dia dalam media briefing di Yogyakarta.

Bonai menjelaskan, impact yang langsung terasa terjadi pada perusahaan penyalur pembiayaan primer seperti perbankan.

"(Dampak ke SMF) setelah season tertentu baru ke pembiayaan sekunder," tuturnya.

Bonai menambahkan, pihaknya mendapat mandatori dari pemerintah untuk menyalurkan pembiayaan sekunder bagi 166.000 unit rumah di 2024 ini.

"Untuk pembiayaan rumah subsidi tetap diberlakukan sebesar 5%," katanya.

Sebagai informasi, SMF adalah special mission vehicles di bawah naungan Kementerian Keuangan. Adapun, akumulasi pembiayaan KPR subsidi FLPP selama 2018 hingga 2023 adalah sebesar Rp21,6 triliun untuk 594.172 unit rumah.

Seperti yang diketahui, pada pertengahan April lalu Bank Indonesia memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dari 6,00% menjadi 6,25%.

Kontribusi: Andry W / KORPORAT.COM

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//