Subsidi Energi Era Jokowi Bakal Tembus Rp1.297 Triliun

Konpers Subsidi Energi ESDM. (Dokumen Kementerian ESDM)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Kementerian ESDM menargetkan subsidi energi tahun ini bisa mencapai Rp186,9 triliun. Jumlah itu terdiri dari subsidi BBM dan gas LPg Rp113,3 triliun, serta subsidi listrik Rp73,6 triliun.

Menurut Menteri ESDM, Arifin Tasrif, tren subsidi energi terus meningkat. "Ini tentu saja kita mengantisipasi harga bahan baku minyak mentahnya, dan juga demand yang cukup meningkat," kata Arifin, Senin (15/1/2024).

Terealisasi Rp164,3 T, Subsidi Energi Diklaim Perbaiki Keuangan Pertamina dan PLN

Arifin menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengoptimalkan kebijakan subsidi, dengan fokus pada penerimaan positif dari masyarakat dan efisiensi alokasi, demi mencapai target subsidi yang lebih optimal.

"Harus ada upaya-upaya dari kita semua, terutama bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah bisa mengoptimalkan subsidi ini diterima dengan baik oleh masyarakat tetapi juga dapat lebih efisien sehingga kita juga bisa mengoptimalkan alokasi subsidi ini tidak sebesar yang ditargetkan," ujar Arifin.

Melihat target yang ditetapkan ESDM, maka total subsidi energi sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) periode 2015-2024 akan mencapai Rp1.297,1 triliun. Angka tersebut turun 37,03% jika dibandingkan data realisasi subsidi energi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2004-2014 Rp2.060 triliun.

Sepanjang pemerintahan Jokowi, realisasi subsidi energi terbesar tercatat pada 2023. Menurut Arifin, nilainya Rp159,6 triliun atau lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp145,3 triliun.

Turun 4,42 Persen, Subsidi Energi 2023 Terealisasi Rp164,3 Triliun

Arifin merincikan, realisasi subsidi yang terbesar pada sektor BBM dan LPG, yang mencapai Rp95,6 triliun, diikuti dengan subsidi untuk sektor Listrik sebesar Rp64 triliun.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk dalam negeri kita harus menyiapkan paket subsidi energi untuk para masyarakat, subsidi energi ini tetap dipertahankan," ucap Arifin.

Sebagai tambahan informasi, sepanjang kepemimpinan Jokowi, realiasi subsidi energi terendah ada pada tahun 2017. Saat itu nilainya Rp92,8 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//