Tujuh Sinergi Pemerintah dan BI untuk Kendalikan Inflasi 2024

Foto: Dok. Bank Indonesia
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) disebutkan telah menyepakati upaya bersama dalam mencapai target inflasi umum (Indeks Harga Konsumen/IHK) 2,5% plus minus 1% pada periode 2024.

Hal tersebut mencuat dalam rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) yang berlangsung awal pekan ini di Jakarta. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa terdapat tujuh langkah strategis yang akan ditempuh pemerintah bersama dengan bank sentral.

“Pertama, melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dengan upaya mendukung pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (30/1/2024).

Kedua, mengendalikan inflasi kelompok volatile food agar dapat terkendali di bawah 5%, dengan fokus pada komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang.

OJK Ingatkan UMKM untuk Akses Kredit Melawan Rentenir

Ketiga, menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan untuk memitigasi risiko jangka pendek, termasuk mengantisipasi pergeseran musim panen dan peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Empat, memperkuat ketahanan pangan melalui upaya peningkatan produktivitas dan hilirisasi pangan. Kelima, memperkuat ketersediaan data pasokan pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi,” tutur dia.

Serta yang keenam dan ketujuh adalah memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) antara lain melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta memperkuat komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Utang Pemerintah Rp8.144,6 Triliun, Rasio ke PDB Makin Kecil

“Sinergi kebijakan yang kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia turut menjaga inflasi IHK 2023 menurun dan terjaga dalam kisaran sasaran 3% plus minus 1%. Capaian inflasi IHK 2023 sebesar 2,61% lebih rendah dibandingkan capaian inflasi pada tahun sebelumnya sebesar 5,51%,” kata dia.

Erwin memastikan, ke depan TPIP akan terus memperkuat sinergi dengan melanjutkan implementasi kebijakan dan program kerja sebagaimana pada peta jalan pengendalian inflasi 2022–2024, melalui penguatan program GNPIP di berbagai daerah. 

“Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjangkar ekspektasi inflasi ke depan, menjaga daya saing perekonomian, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutup Erwin.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//