Boeing Cari Pinjaman Baru Rp155 Triliun untuk Bayar Utang

Boeing mencari pinjaman baru untuk menutup utang perusahaan. (Foto: Wikipedia)
Place your ads here

KORPORAT.COM, Jakarta - Boeing berencana menarik utang baru senilai US$10 miliar (Rp155,46 triliun). Pinjaman baru ini bertujuan untuk menutup utang perusahaan yang besar.

Dikutip dari The Sun, Kamis (17/10/2024), Boeing belum lama ini mengajukan dokumen kepada regulator pasar AS untuk mengumpulkan dana hingga US$25 miliar. Rinciannya, US$10 miliar akan didapatkan dari pinjaman dan US$15 miliar (Rp233,19 triliun) dari penawaran saham.

Perusahaan ini berusaha untuk menambal kas karena keuangannya yang terbebani utang. Sekadar informasi, Boeing memiliki utang sebanyak US$11,5 miliar (178,78 triliun) yang jatuh tempo pada 1 Februari 2026.

Diketahui masalah keuangan Boeing ini timbul setelah produksi pesawat 737 MAX-model terlaris mereka-merosot menyusul meledaknya panel pintu dan ribuan pekerja yang mogok.

Pemogokan ini membuat perusahaan merugi lebih dari US$1 miliar (Rp15,45 triliun) per bulan, menurut salah satu proyeksi yang dirilis sebelum Boeing akhirnya memangkas 17 ribu pekerjaan atau 10% dari tenaga kerja globalnya.

Tak disebutkan kapan dan berapa banyak Boeing akan mengumpulkan uang melalui penawaran saham. Namun, analis dan investor memperkirakan perusahaan akan mengumpulkan uang sebelum akhir tahun karena jatuh tempo yang semakin dekat.

Perusahaan ini juga menyebut belum memanfaatkan fasilitas kredit baru senilai US$10 miliar.

Pihak Boeing juga menyebutkan, pengajuan mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS merupakan langkah yang memberi fleksibilitas untuk mencari berbagai opsi pendanaan dalam tiga tahun ke depan. Diketahui perusahaan itu punya kas dan setara kas sebanyak US$10,89 miliar (Rp295,22 triliun) per 30 Juni 2024.

Pada bulan lalu, Kepala Keuangan Boeing, Brian West, mengatakan bahwa perusahaan akan terus mengevaluasi struktur modal dan tingkat likuiditas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan bisa melunasi utang jatuh tempo dalam 18 bulan ke depan sembari tetap optimis dengan peringkat kredit sebagai peringkat investasi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//